Teheran, Purna Warta – Kementerian Luar Negeri Iran mengutuk keras serangan militer rezim Zionis Israel di penyeberangan Rafah di Gaza selatan.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kanaani mengatakan serangan Israel, yang dilancarkan terlepas dari semua peringatan internasional dan tentangan sengit dari dunia, mengungkapkan keganasan rezim Zionis jahat, yang tidak menghormati norma-norma internasional dan merupakan sumber utama serangan Israel. ancaman terhadap perdamaian dan keamanan internasional.
Baca Juga : Israel Perketat Kontrol atas Rafah, Bantuan Kemanusiaan Dihentikan
“Langkah yang dilakukan rezim (Israel) ini dilakukan untuk membuat upaya internasional dalam menghentikan perang dan mengakhiri genosida di Gaza menjadi sia-sia dan bertujuan untuk melayani kepentingan individu dan kolektif Zionis,” katanya.
Menggambarkan penghentian segera dan tanpa syarat terhadap perang melawan warga Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat sebagai kunci pemulihan ketenangan dan keamanan di wilayah tersebut, Kanaani mendesak semua aktor internasional harus menekan rezim Zionis.
Rezim Israel dan sponsor utamanya, yaitu pemerintah AS, jelas bertanggung jawab atas kejahatan dan pertumpahan darah di Rafah dan harus bertanggung jawab atas kekejaman tersebut, tambah juru bicara Iran.
“Republik Islam Iran sekali lagi menyerukan kepada lembaga hukum dan peradilan internasional untuk mempercepat penuntutan pejabat rezim apartheid Zionis atas kejahatan anti-manusia dan membawa mereka ke pengadilan,” kata Kanaani.
Komentarnya muncul setelah pasukan Israel menguasai penyeberangan perbatasan Rafah di Gaza, memutus jalur penting bantuan kemanusiaan dan tempat perlindungan potensial bagi warga sipil dari serangan bangunan.
Militer Israel mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka telah merebut “kontrol operasional” pos perbatasan sisi Gaza, yang menghubungkan daerah kantong yang terkepung dengan Mesir. Penutupan jalur penting dan penempatan tank di pusat Rafah dipandang sebagai demonstrasi tekad Israel untuk terus menyerang kota di selatan Rafah meskipun pembicaraan gencatan senjata sedang berlangsung.
Brigade 401 rezim Zionis memasuki penyeberangan Rafah pada Selasa pagi, menutup jalur penting bagi bantuan yang memasuki Gaza dan warga sipil yang dapat melarikan diri dari pertempuran ke Mesir.
Baca Juga : AS Dilaporkan Menghentikan Rencana Pengiriman Amunisi ke Israel
Operasi itu terjadi di tengah serangan semalaman di bagian timur kota. Pesawat-pesawat tempur menggempur rumah-rumah penduduk, menewaskan sedikitnya 12 orang.
Serangan itu terjadi meskipun Hamas mengatakan pada hari Senin bahwa mereka telah menyetujui persyaratan perjanjian gencatan senjata yang disepakati oleh mediator.
Setidaknya 34.789 orang tewas dan 78.204 luka-luka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.