Tehran, Purna Warta – Iran mengutuk “pendekatan ganda” yang diambil oleh Kanada, Australia, dan Selandia Baru mengenai tanggapan militer Republik Islam terhadap serangan udara Israel terhadap misi diplomatiknya di Suriah pada bulan April.
Baca juga: Washington Post: Tahanan Palestina Ceritakan Pelecehan Mematikan di Penjara Israel
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kana’ni mengatakan pada hari Senin (28/7) bahwa penerapan norma-norma internasional secara selektif oleh negara-negara Barat, bersama dengan dukungan mereka terhadap rezim apartheid di Israel, tidak berkontribusi dalam meredakan ketegangan di wilayah tersebut.
Sebaliknya, menurutnya, pendekatan standar ganda ini akan semakin mendorong agresor Israel untuk melakukan lebih banyak kejahatan perang di Jalur Gaza.
Dalam pernyataan bersama pada hari Jumat, perdana menteri Australia, Kanada dan Selandia Baru menyerukan gencatan senjata mendesak di Gaza dan memperingatkan risiko perluasan konflik antara Hizbullah dan Israel.
Mereka juga mengkritik Iran atas apa yang mereka sebut sebagai “tindakan destabilisasi” di Kawasan.
“Kami mengutuk serangan Iran terhadap Israel pada 13-14 April,” kata mereka, mengacu pada rentetan rudal dan drone yang diluncurkan Iran ke wilayah pendudukan Israel sebagai pembalasan atas serangan udara sebelumnya terhadap lokasi diplomatiknya di Damaskus yang menewaskan beberapa penasihat militer Iran, termasuk dua komandan senior.
Kana’ni menunjukkan bahwa tuduhan tidak berdasar yang dibuat oleh Australia, Selandia Baru, dan Kanada sangat memprihatinkan mengingat mereka terus memasok senjata ke Israel, yang secara efektif membuat mereka terlibat dalam kejahatan perang yang dilakukan terhadap warga Palestina di Gaza.
“Dengan mendukung pendudukan rezim Zionis di Palestina dan mengabaikan hak historis dan sah rakyat Palestina untuk menentukan nasibnya sendiri, mereka telah merusak stabilitas dan keamanan di kawasan,” ujarnya.
Baca juga: Warga Filipina Bergabung Dengan Gerakan Mahasiswa Global Pro-Palestina
Kana’ni juga menyoroti rekam jejak buruk dari tiga sekutu AS di wilayah lain, dengan menyebutkan keterlibatan langsung dan tidak langsung mereka dalam perang agresif melawan Irak dan Afghanistan.
Dia mengatakan Iran tetap berkomitmen terhadap prinsip-prinsip Piagam PBB dan hukum internasional, namun menegaskan bahwa negara tersebut akan sangat melindungi keamanan nasional dan kepentingan sahnya dari penggunaan kekuatan yang melanggar hukum.