Tehran, Purna Warta – Iran juga mengutuk keras serangan Israel di Beirut sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan Lebanon.
Serangan Israel terhadap sebuah bangunan tempat tinggal di selatan ibu kota Lebanon, Beirut, menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai lebih dari 70 orang lainnya.
Baca juga: Hamas: Pembunuhan Pengecut Israel terhadap Haniyeh Tidak Akan Berlalu Begitu Saja
Menurut media Lebanon, serangan di wilayah Al-Dahiyeh, Beirut, menghancurkan dua lantai bangunan tersebut. Korban termasuk 2 anak-anak.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kana’ni, mengatakan pada hari Selasa (30/7) bahwa Iran menganggap serangan oleh rezim Israel sebagai “pelanggaran yang jelas terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Lebanon dan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum dan peraturan internasional serta Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.”
Juru bicara tersebut menambahkan bahwa tindakan kriminal tersebut tentu saja tidak dapat menghentikan “perlawanan Lebanon yang bangga untuk melanjutkan jalan yang terhormat dalam mendukung warga Palestina yang tertindas dan menentang agresi rezim apartheid Israel.”
Ia menekankan hak yang sah dari pemerintah, tentara, dan perlawanan Lebanon untuk mengambil tindakan dalam menanggapi tindakan agresif Israel.
Kana’ni menyalahkan rezim Israel dan pemerintah AS atas meningkatnya ketegangan dan krisis di kawasan tersebut.
Ia juga meminta masyarakat internasional serta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengambil tindakan terhadap ancaman rezim Israel terhadap keamanan Lebanon serta perdamaian dan stabilitas regional.
Juru bicara tersebut menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban agresi ini dan menyatakan solidaritasnya dengan pemerintah dan bangsa Lebanon.
Laporan media lokal mengatakan bahwa upaya pembunuhan terhadap Fuad Shukr gagal. Ia adalah tokoh militer tertinggi di Hizbullah dan penasihat lama pemimpin kelompok tersebut, Hassan Nasrallah.
Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan tiga orang, termasuk dua anak-anak, tewas dan 74 lainnya luka-luka dalam serangan Israel.
“Jumlah korban yang belum final dari agresi Israel di pinggiran selatan Beirut adalah tiga orang martir, termasuk seorang wanita, seorang gadis, dan seorang anak laki-laki.”
Kementerian tersebut menambahkan bahwa “pencarian orang hilang di bawah reruntuhan terus berlanjut.”
Baca juga: McDonald’s Alami Penurunan Penjualan Pertama Sejak 2020 di Tengah Kampanye Boikot Atas Gaza
Rekaman video yang muncul dari area tersebut menunjukkan orang-orang berkumpul di sekitar gedung tersebut dan menyerukan pembalasan serta meneriakkan dukungan kepada Hizbullah dan pemimpinnya Nasrallah.
Tentara Israel mengatakan bahwa targetnya adalah salah satu komandan Hizbullah Lebanon yang terlibat dalam serangan pada 27 Juli di wilayah Golan yang diduduki Israel.
Hizbullah membantah terlibat dalam serangan tersebut.