HomeTimur TengahIran: Kontrak Proyek yang Tingkatkan Tekanan di South Pars Buktikan Kegagalan Sanksi

Iran: Kontrak Proyek yang Tingkatkan Tekanan di South Pars Buktikan Kegagalan Sanksi

Tehran, Purna WartaKontrak yang ditandatangani antara perusahaan-perusahaan Iran untuk meningkatkan tekanan di ladang gas bersama South Pars (SP) menunjukkan bahwa sanksi telah gagal mencegah kemajuan industri minyak dan gas Iran, kata seorang anggota Parlemen pada hari Selasa (12/3).

Berbicara dengan media, Hadi Beiginejad memuji Kementerian Perminyakan karena memanfaatkan keahlian dalam negeri secara maksimal untuk mengembangkan industri minyak dan gas.

Baca Juga : Wapres Iran Menuntut PBB atas Dihapusnya Iran dari Komisi Perempuan PBB

Anggota parlemen menambahkan bahwa proyek ini juga akan membantu negara memperbaiki ketidakseimbangan gas dan menciptakan lapangan kerja.

Beiginejad, yang merupakan anggota Komite Energi Parlemen, mengatakan proyek penting seperti itu seharusnya dilaksanakan lebih cepat, dan menjelaskan bahwa penundaan apa pun akan berdampak buruk pada pasokan gas dan kondensat gas.

Sektor minyak dan gas telah mencatat tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi sejak tahun kalender Iran saat ini (mulai 21 Maret 2023), kata anggota parlemen tersebut, seraya menyatakan harapan bahwa pertumbuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya akan terus berlanjut di tahun mendatang.

Pada hari Minggu, Perusahaan Minyak dan Gas Pars (POGC) dan beberapa perusahaan Iran menandatangani kontrak untuk melaksanakan proyek peningkatan tekanan di ladang gas Pars Selatan di Teluk Persia.

Kontrak untuk rencana paling strategis tersebut ditandatangani di hadapan Menteri Perminyakan Javad Owji dan Direktur Pelaksana Perusahaan Minyak Nasional Iran (NIOC) Mohsen Khojastehmehr di Teheran.

Berdasarkan kontrak, $20 miliar akan diinvestasikan dalam proyek untuk mengekstraksi 90 triliun kaki kubik gas dan dua miliar barel kondensat gas, yang akan menghasilkan pendapatan $900 miliar.

Baca Juga : Iran: Kedutaan Besar Azerbaijan di Teheran akan Dibuka Kembali Setelah Perselisihan Diplomatik

Petropars, Rekayasa dan Konstruksi Industri Minyak (OIEC), Markas Besar Konstruksi Khatam al-Anbiya, Grup MAPNA, dan sebuah perusahaan konsultan adalah kontraktor megaproyek Iran.

Ladang gas terbesar di dunia dimiliki bersama antara Iran, yang menyebut bagiannya sebagai South Pars, dan Qatar, yang menyebutnya North Field, yang juga dikenal sebagai North Dome.

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here