Iran Kirim Bantuan Kemanusiaan Keempat ke Afghanistan yang Dilanda gempa

Iran Kirim Bantuan Kemanusiaan Keempat ke Afghanistan yang Dilanda gempa

Tehran, Purna Warta – Iran telah mengirimkan kiriman bantuan kemanusiaan keempat ke negara tetangga Afghanistan ketika negara itu masih belum pulih dari serangkaian gempa bumi dahsyat.

Baca Juga : Presiden Iran: Pernyataan Biden yang Pro-Israel Reaksioner, Anti-Demokrasi, dan Tidak Manusiawi

Berbicara kepada kantor berita IRNA pada hari Minggu (22/10), Hadi Ramezani, kepala Masyarakat Bulan Sabit Merah Iran di kota Taybad, mengatakan kiriman tersebut, seberat 40 ton, dikirim dari perbatasan Dowqarun.

Paket bantuan gempa yang dikumpulkan oleh warga Taybad, termasuk makanan, selimut, dan karpet, akan didistribusikan kepada masyarakat Afghanistan di distrik Zinda Jan di Herat, tambahnya.

Ramezani juga mengatakan bahwa tiga kiriman, berisi lebih dari 690 ton barang sumbangan, telah dikirim ke Afghanistan yang dilanda gempa. Bantuan lebih banyak truk, katanya, siap dikirim ke Zinda Jan.

Baca Juga : Hizbullah Target Situs-Situs Israel dengan Peluru Kendali

Empat gempa dahsyat hanya dalam waktu seminggu telah menewaskan lebih dari 2.400 orang di Afghanistan, menurut pemerintahan Taliban yang berkuasa. Gempa bumi ini termasuk yang paling mematikan di dunia tahun ini, setelah gempa bumi yang terjadi pada bulan Februari di Turki dan Suriah.

Gempa awal berkekuatan 6,3 skala Richter dan sejumlah gempa susulan meratakan seluruh desa dan menghancurkan ratusan rumah dari batu bata lumpur di Heart pada tanggal 7 Oktober. Para pejabat PBB mengatakan lebih dari 90 persen korbannya adalah perempuan dan anak-anak.

Program Pangan Dunia PBB (WFP) mengatakan gempa bumi yang terjadi berulang kali telah menambah “segunung kesulitan” yang dihadapi warga Afghanistan.

“Komunitas-komunitas ini sudah hampir tidak mampu memenuhi kebutuhan pangan mereka sendiri, dan setiap krisis yang terjadi membuat mereka kembali jatuh ke dalam kemiskinan,” kata Philippe Kropf, kepala komunikasi Program Pangan Dunia di Afghanistan.

Baca Juga : Jet Tempur Israel Serang Wilayah Dekat Tiga RS di Jalur Gaza

“Hal ini terjadi setelah hampir 40 tahun konflik yang hampir tidak pernah terputus,” tegasnya, “tingginya tingkat kerawanan pangan, kekeringan selama lima tahun atau kondisi seperti kekeringan – dan kemerosotan ekonomi dua tahun lalu yang telah menghancurkan mata pencaharian dan kehidupan.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *