Teheran, Purna Warta – Israel melakukan serangan udara mematikan di Jalur Gaza pada 7 Juli saat perang antara Israel dan gerakan Hamas memasuki bulan ke-10, dengan pertempuran berkecamuk di seluruh wilayah Palestina dan upaya diplomatik baru sedang dilakukan untuk menghentikan kekerasan dan kejahatan perang.
Baca juga: [VIDEO] – Dikira Granat, Tentara Israel Kabur dengan Panik
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan para pendukung rezim Israel akan selalu merasa malu terlibat dalam kejahatan perang terhadap rakyat Palestina yang tidak bersalah di Jalur Gaza.
Dalam sebuah unggahan di akun X miliknya pada hari Minggu, Nasser Kan’ani mengatakan para penjahat perang Israel secara brutal melanjutkan kejahatan dan pembantaian rakyat Palestina, khususnya anak-anak yang tidak bersalah.
Menurut laporan dari sumber resmi Palestina, 38.153 warga Palestina telah tewas dan 87.828 lainnya menderita luka-luka sejak dimulainya perang Israel di Gaza pada 7 Oktober 2023, tambahnya.
Ia mencatat bahwa lebih dari 10.000 warga Palestina masih hilang dan masih tertimbun reruntuhan di Jalur Gaza.
Kan’ani menekankan bahwa lima wartawan tewas dalam 12 jam terakhir di Gaza, sehingga jumlah wartawan yang tewas di Jalur Gaza menjadi 158.
Juru bicara Iran mengecam para pendukung rezim Israel yang paling terkenal karena terus-menerus mengklaim membela hak asasi manusia dan “dengan berani mencampuri dan mengomentari masalah internal negara-negara merdeka.”
Baca juga: [VIDEO] – Pengusiran Seluruh Tim Olahraga Israel
Israel melancarkan perang di Gaza setelah kelompok perlawanan Palestina melakukan operasi balasan mendadak ke wilayah yang diduduki.
Bersamaan dengan perang tersebut, rezim telah memberlakukan pengepungan hampir total di wilayah pesisir, yang telah mengurangi aliran bahan makanan, obat-obatan, listrik, dan air ke wilayah Palestina menjadi sangat sedikit.