Tehran, Purna Warta – Kelompok perlawanan regional tidak menerima perintah dari Iran, dan Republik Islam Iran juga tidak berperan dalam keputusan mereka untuk melakukan operasi pembalasan demi membela rakyat Palestina, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kan’ani.
Baca Juga : Perlawanan Irak Targetkan Enam Pangkalan AS di Suriah dan Irak
“Iran tidak terlibat dalam keputusan kelompok perlawanan tentang bagaimana mendukung rakyat Palestina atau membela diri dan rakyat negaranya dalam menghadapi agresi dan pendudukan apa pun,” kata Kan’ani dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (29/1).
Dia melontarkan pernyataan tersebut setelah Presiden AS Joe Biden dan Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron mengklaim bahwa “kelompok yang didukung Iran” yang sebagian besar berbasis di Irak bertanggung jawab atas serangan pesawat tak berawak di perbatasan Yordania dan Suriah pada hari Minggu, yang menewaskan sedikitnya tiga tentara Amerika Serikat dan melukai 34 lainnya.
Kan’ani memperingatkan bahwa melontarkan tuduhan tak berdasar terhadap Iran adalah proyeksi dan konspirasi pihak-pihak yang melihat kepentingannya menyeret AS dalam konflik baru di kawasan untuk menutupi masalah mereka sendiri.
Lebih lanjut juru bicara tersebut mengatakan, sejak awal serangan Israel ke Gaza pada awal Oktober lalu, Iran telah berulang kali memperingatkan bahaya perluasan ruang lingkup konflik di wilayah tersebut akibat serangan Israel yang terus berlanjut terhadap rakyat Palestina dan dukungan penuh AS terhadap Gaza, serta tidak henti-hentinya genosida yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina di wilayah yang terkepung dan Tepi Barat yang diduduki.
Dia menekankan bahwa desakan AS dan pelanggaran terus menerus terhadap kedaulatan nasional Irak dan Suriah serta serangan bom terhadap kelompok dan masyarakat Irak, Suriah dan Yaman telah memperburuk ketidakstabilan di kawasan.
Baca Juga : Tiga Tentara AS Tewas dalam Serangan Drone di dekat Perbatasan Suriah-Yordania
Diplomat tersebut lebih lanjut menekankan pentingnya menjaga perdamaian, stabilitas dan keamanan di kawasan.
Iran percaya bahwa perang di Gaza bukanlah solusi dan mengakhiri serangan Israel di Gaza serta segera melakukan gencatan senjata dapat mempersiapkan landasan bagi pemulihan perdamaian di wilayah tersebut, kata Kan’ani.
“Iran memantau perkembangan di kawasan dengan kesiapan dan kewaspadaan dan tanggung jawab atas konsekuensi tuduhan provokatif terhadap Iran berada di tangan para pelaku klaim tidak berdasar tersebut,” tambahnya.
Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada Minggu malam, misi Iran untuk PBB juga mengatakan bahwa Tehran tidak memiliki kaitan dengan serangan terhadap pasukan AS di wilayah tersebut karena serangan tersebut terkait dengan konflik antara kelompok perlawanan dan militer AS.
Serangan tersebut menandai pertama kalinya pasukan AS terbunuh sejak dimulainya serangan Israel di Gaza pada 7 Oktober.
Perlawanan Islam di Irak, sebuah kelompok payung pejuang anti-teror, mengklaim melakukan serangan di tiga pangkalan, termasuk satu di perbatasan Yordania-Suriah.
Baca Juga : Hizbullah Luncurkan Serangan Rudal Serangan Presisi terhadap Posisi Israel
Sejak dimulainya perang Israel melawan Palestina di Jalur Gaza pada 7 Oktober, telah terjadi sekitar 160 serangan terhadap pasukan AS di Irak dan Suriah. Sebagian besar dari wilayah tersebut diklaim oleh kekuatan perlawanan regional.
Iran sering mengatakan kelompok perlawanan bertindak sendiri dalam menanggapi kejahatan Israel di Gaza.