Teheran, Purna Warta – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kana’ani menyesalkan tuduhan baru-baru ini yang diajukan Israel terhadap pegawai Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), dan menggambarkannya sebagai tindakan jahat lainnya di Zionis. perlakuan tidak manusiawi rezim terhadap warga Palestina.
Baca Juga : IRGC Sita Kapal Asing yang Bawa Bahan Bakar Selundupan di Teluk Persia
Diplomat Iran ini mengatakan Israel melontarkan tuduhan tersebut untuk membenarkan pembatasannya terhadap organisasi kemanusiaan yang aktif di Jalur Gaza yang terkepung dan Tepi Barat yang diduduki.
Diplomat Iran itu menambahkan tuduhan tersebut juga bertujuan untuk membuat Israel lolos dari kejahatan keji dan belum pernah terjadi sebelumnya, yaitu membunuh sedikitnya 150 anggota lembaga internasional, seperti UNRWA, sejak awal Oktober.
AS, Inggris, Perancis, Kanada, dan sejumlah negara lain telah mengumumkan bahwa mereka telah menghentikan pendanaan untuk UNRWA menyusul klaim Israel bahwa anggota staf UNRWA terlibat dalam serangan tanggal 7 Oktober di wilayah pendudukan.
Penghentian pendanaan diperkirakan akan berdampak pada bantuan senilai ratusan juta dolar yang sangat dibutuhkan badan tersebut, yang menyediakan tempat tinggal dan makanan bagi pengungsi Palestina – sebuah kategori yang saat ini mencakup lebih dari 85% penduduk Jalur Gaza.
Baca Juga : Iran Kecam Aksi Brutal Israel di Rumah Sakit Jenin
Beberapa pejabat PBB menyatakan mereka terkejut dengan keputusan yang diambil ketika kelaparan mengancam wilayah kantong yang terkepung, yang telah hancur akibat pemboman Israel tanpa henti selama hampir empat bulan yang telah menewaskan hampir 26.500 orang.
Kana’ani juga menyesalkan tindakan negara-negara Barat yang memotong dana UNRWA dengan latar belakang tuduhan Israel.
“Perilaku seperti itu secara praktis berarti menerima klaim rezim kriminal, yang menurut keputusan Mahkamah Internasional, dituduh melakukan genosida terhadap warga Palestina dan harus bertanggung jawab di hadapan pengadilan ini dan opini publik dunia,” katanya. menyatakan.
Juru bicara tersebut menambahkan bahwa menekan UNRWA dan membatasi kegiatannya atau mencegah pengiriman bantuan kemanusiaan kepada orang-orang yang menderita karena kondisi perang yang kritis dan menghadapi ancaman genosida tidak menunjukkan apa pun selain pernyataan kepercayaan terhadap kisah seorang penjahat perang.
Baca Juga : Miris, 20.000 Pasien Kesehatan Mental Dilecehkan Secara Seksual di Perawatan NHS Inggris
Daripada mengumumkan keputusan mereka untuk menangguhkan pendanaan untuk UNRWA, lebih baik negara-negara tersebut menghentikan bantuan militer dan diplomatik mereka ke Israel, simpul Kana’ani.