Teheran, Purna Warta – Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran membalas permintaan kurang ajar troika Eropa agar Iran bersikap tenang terhadap rezim Zionis atas pembunuhan kepala Hamas di Teheran, dan menyarankan EU3 untuk mengendalikan kejahatan genosida Israel di Gaza.
Baca juga: Hamas: Tanggapan Iran Melebihi Pembunuhan Haniyeh oleh Israel
Dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa, Kanaani menolak pernyataan bersama dari Inggris, Prancis, dan Jerman yang menyerukan Iran untuk menahan diri dari tindakan militer terhadap rezim Israel sebagai balasan atas pembunuhan Ismail Haniyeh.
“Para pemimpin dari tiga negara Eropa telah merilis pernyataan tersebut sementara rezim (Israel) terus melakukan segala macam kejahatan internasional, termasuk genosida dan kejahatan perang, terhadap bangsa Palestina yang tak berdaya di bawah bayang-bayang ketidakpedulian negara-negara Barat dan sponsor rezim Israel,” kata juru bicara tersebut, seraya menambahkan bahwa impunitas para pejabat Zionis telah mendorong Israel untuk melakukan kejahatan internasional yang paling keji.
Kanaani juga menyatakan keterkejutannya bahwa pemerintah Barat, termasuk troika Eropa, telah gagal mengambil tindakan praktis apa pun untuk melawan kejahatan Israel.
Ia juga membantah pernyataan bersama tersebut karena menolak untuk menolak kejahatan rezim Israel sementara rezim tersebut dengan kurang ajar meminta Iran untuk menahan diri dari tindakan hukuman dan pencegahan terhadap rezim Zionis yang telah melanggar integritas dan kedaulatan teritorial Iran.
Jubir Iran tersebut mengatakan permintaan EU3 tidak memiliki logika politik, bertentangan dengan prinsip-prinsip hukum internasional, merupakan tuntutan yang berlebihan, dan merupakan dukungan terbuka dan praktis bagi sumber terorisme di kawasan tersebut serta hadiah bagi mereka yang memerintahkan dan melakukan genosida, kejahatan perang, terorisme, dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Iran bertekad untuk dengan tegas menjaga kedaulatan dan keamanan nasionalnya, berkontribusi pada stabilitas regional, dan menciptakan pencegahan terhadap akar penyebab ketidakamanan dan terorisme di kawasan tersebut, kata juru bicara tersebut, seraya menekankan bahwa Iran tidak akan pernah meminta izin dari siapa pun untuk menjalankan hak-haknya.
Baca juga: Saat Dunia Peringati Ulang Tahun ke-75 Konvensi Jenewa, Israel Terus Mengejek Hukum Internasional
Haniyeh, yang berada di Teheran untuk menghadiri upacara pelantikan presiden baru Iran, tewas dalam operasi Israel pada dini hari tanggal 31 Juli.
Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Sayyid Ali Khamenei telah memperingatkan rezim Israel tentang “tanggapan keras” atas pembunuhan Haniyeh, dengan menyebutnya sebagai tugas Republik Islam untuk membalas dendam atas darah pemimpin perlawanan Palestina tersebut.