Iran Kecam Serangan Israel terhadap Rumah Sakit al-Shifa

Tehran, Purna Warta  Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kan’ani mengecam serangan brutal Israel terhadap rumah sakit al-Shifa di Kota Gaza dan kejahatan rezim terhadap staf medis dan pasien.

Baca Juga : Menlu Iran: Iran Milik Semua Rakyat Iran di Dalam Ataupun di Luar Negeri

Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, Kan’ani mengatakan ini bukan pertama kalinya rezim Israel secara terang-terangan melanggar semua peraturan dan regulasi internasional serta prinsip-prinsip kemanusiaan yang paling jelas.

Pasukan bersenjata berat Israel menyerbu rumah sakit al-Shifa pada Senin pagi menggunakan tank dan drone, menembaki orang-orang di dalam kompleks tersebut.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sekitar 30.000 orang, termasuk warga sipil yang mengungsi, pasien yang terluka dan staf medis terjebak di dalam rumah sakit.

Kan’ani mengatakan struktur kekuasaan Israel didasarkan pada pendudukan, teror, kekerasan dan kejahatan selama tujuh dekade terakhir yang dibarengi dengan genosida di Jalur Gaza selama enam bulan terakhir.

Dia mengkritik komunitas internasional karena tetap diam terhadap pembantaian warga Palestina yang dilakukan Israel di kamp pengungsi Sabra dan Shatila pada tahun 1982 dan pembantaian di Qana, sebuah desa di Lebanon selatan, pada tahun 1996.

Baca Juga : Presiden Iran: Swasembada Pangan Prioritas Utama

Didukung oleh negara-negara Barat tertentu, rezim Israel telah meningkatkan tindakan kekerasan dan kejahatannya terhadap masyarakat tertindas di Palestina, tegas juru bicara Iran.

Dia mengatakan sebuah “tragedi yang menyakitkan” sedang terjadi di Gaza karena Israel telah menargetkan rumah sakit dan pasien meskipun faktanya rumah sakit dan pasien terhindar dari peraturan dan regulasi internasional dalam semua perang.

Kan’ani kembali menegaskan tanggung jawab masyarakat internasional terhadap situasi tragis yang terjadi di Palestina, khususnya di Gaza.

Dia meminta PBB dan Dewan Keamanannya untuk memenuhi tugas internasional mereka dan menghentikan kejahatan perang Israel.

Sejak dimulainya perang genosida Israel pada 7 Oktober 2023, setidaknya 31.726 warga Palestina, termasuk banyak perempuan dan anak-anak, telah kehilangan nyawa. Sebanyak 73.729 orang lainnya juga mengalami cedera.

Baca Juga : Narapidana Iran Diekstradisi dari Armenia dan Jepang

Israel juga telah memberlakukan blokade menyeluruh di wilayah pesisir, memutus pasokan bahan bakar, listrik, makanan, dan air bagi lebih dari dua juta warga Palestina yang tinggal di sana.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *