Tehran, Purna Warta – Hussein Amir-Abdullahian membuat pernyataan tersebut dalam percakapan telepon dengan mitranya dari Spanyol, José Manuel Albares, pada hari Kamis (22/11), di mana kedua diplomat bertukar pandangan tentang isu-isu yang menjadi kepentingan bersama.
Amir-Abdullahian mengecam pemerintah Barat atas pencabutan keanggotaan Republik Islam di Komisi PBB tentang Status Perempuan (CSW) awal bulan ini dan mengatakan langkah itu mengungkapkan upaya yang bertujuan untuk menghancurkan kesempatan dialog.
“Di wilayah kami, Iran merupakan salah satu negara demokrasi terkuat dan tidak dapat diterima bagi kami bahwa Eropa cenderung melihat pandangan miring tentang berbagai peristiwa dan terus mencampuri urusan dalam negeri Iran,” tambah Amir-Abdullahian.
Diplomat Iran juga mengucapkan selamat kepada pemerintah dan rakyat Spanyol pada Tahun Baru dan mengungkapkan harapan bahwa 2023 akan menjadi tahun yang penuh dengan perdamaian dan stabilitas bagi semua orang di seluruh dunia serta prospek untuk pengembangan lebih lanjut hubungan Iran dengan Spanyol.
Menteri luar negeri Spanyol, pada bagiannya, mengungkapkan pandangannya tentang masalah kepentingan bersama dan memberi selamat kepada orang Kristen Iran di Tahun Baru.
Albares menekankan bahwa Madrid akan melakukan segala upaya untuk melanjutkan negosiasi dan mengembangkan hubungan dengan Iran.
Pada 14 Desember, Iran digulingkan dari Komisi PBB tentang Status Perempuan menyusul rancangan proposal oleh Amerika Serikat atas apa yang diklaimnya sebagai “kebijakan yang bertentangan dengan hak-hak perempuan dan anak perempuan” di negara tersebut.
Dua puluh sembilan anggota memberikan suara mendukung pengusiran Iran dari badan wanita PBB, delapan negara menentang dan 16 abstain.
Iran mengecam langkah itu, mengatakan Washington dan sekutunya “tidak dalam posisi” untuk mengadvokasi hak-hak perempuan sambil mendukung kejahatan Israel selama puluhan tahun terhadap perempuan dan anak-anak Palestina.
Menlu Iran berbicara dengan mitra Oman melalui telepon
Secara terpisah pada hari Kamis, Amir-Abdullahian dan rekannya dari Oman Sayyid Badr al-Busaidi berbicara di telepon saat mereka berdiskusi dan bertukar pandangan tentang masalah terpenting yang menjadi kepentingan bersama.
Membahas perkembangan regional dan internasional terkini, kedua diplomat menggarisbawahi perlunya konsultasi terus-menerus tentang masalah-masalah yang menjadi perhatian bersama dan hal-hal yang menjadi kepentingan kedua negara dan kawasan.