Teheran, Purna Warta – Juru Bicara Menteri Luar Negeri Iran Nasser Kana’ani mengecam ancaman Washington yang akan menerapkan kembali sanksi terhadap sektor minyak Venezuela sebagai campur tangan langsung dalam urusan dalam negeri suatu negara dan pelanggaran terhadap Piagam PBB.
Baca Juga : Komandan IRGC: Iran Tidak Mencari dan Juga Tidak Takut Perang
Kana’ani pada hari Kamis (1/2) menyebut “penggunaan sanksi oleh AS” sebagai alat untuk “mencampuri urusan negara lain”.
Juru bicara tersebut menambahkan bahwa mengambil tindakan seperti itu sama saja dengan pelanggaran terhadap hak-hak pemerintah dan negara, hak asasi manusia, dan norma-norma hukum internasional.
Amerika Serikat telah menerapkan kembali sanksi ekonomi terhadap perusahaan pertambangan milik negara Venezuela dan menekankan bahwa pihaknya dapat menerapkan kembali sanksi lebih lanjut terhadap sektor minyak dan gas negara Amerika Selatan tersebut setelah Mahkamah Agung Venezuela melarang kandidat oposisi utama Maria Corina Machado mencalonkan diri sebagai presiden pekan lalu. .
Pada bulan Oktober, pemerintahan Joe Biden mencabut sanksi ekonomi umum yang menargetkan industri pertambangan dan minyak Venezuela, untuk mendukung kesepakatan yang dicapai antara Presiden Nicolas Maduro dan oposisi untuk pemilu tahun 2024.
Teheran telah berulang kali mengecam kecanduan AS terhadap sanksi, dan menyalahkan Biden karena melanjutkan kebijakan mantan Presiden Donald Trump.
Baca Juga : Yaman Serang Wilayah Pendudukan dengan Rudal Balistik
Kana’ani juga menekankan bahwa kelanjutan tindakan tersebut hanya akan memperkuat “tekad dan kerja sama” negara-negara merdeka dalam melawan kebijakan AS yang mengganggu.