Teheran, Purna Warta – Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi mengatakan Iran siap mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan terkait program nuklirnya jika sanksi AS terhadap negara itu dicabut.
Araghchi menyampaikan pernyataan tersebut melalui panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan pada Minggu malam. Ia menegaskan kembali hak Iran atas energi nuklir yang damai, menekankan bahwa Teheran tidak akan pernah menyerahkan hak tersebut.
Ia memberi pengarahan kepada mitranya dari Turki tentang keadaan terkini perundingan tidak langsung antara Iran dan Amerika Serikat serta pertemuan baru-baru ini dengan trio Eropa, yaitu Inggris, Prancis, dan Jerman (E3) tentang program nuklir sipil Iran.
Negosiator utama Iran menyatakan kesiapan Teheran untuk terlibat dalam interaksi yang saling menguntungkan dengan pihak-pihak yang berseberangan jika mereka menunjukkan tekad yang nyata untuk mencabut sanksi dan menghormati hak-hak sah negara tersebut berdasarkan Perjanjian Non-Proliferasi (NPT).
Pendekatan yang konstruktif
Menteri luar negeri Turki, pada bagiannya, memuji pendekatan konstruktif Iran terhadap jalur diplomatik dan mengatakan negaranya siap memberikan bantuan apa pun dalam hal ini.
Pernyataan Araghchi muncul hanya beberapa jam setelah ia menanggapi komentar terbaru utusan regional Presiden AS Donald Trump, Steve Witkoff, yang mengatakan bahwa Washington tidak akan mengizinkan Iran memiliki kemampuan pengayaan bahkan 1 persen.
Berbicara kepada wartawan, Araghchi memperingatkan Amerika Serikat agar tidak membuat “tuntutan yang tidak realistis” dalam perundingan, dengan mengatakan Teheran akan melanjutkan program pengayaannya dengan atau tanpa kesepakatan dengan Washington. Araghchi juga mengatakan pernyataan tersebut “sama sekali terpisah dari realitas negosiasi.”
Iran telah mengadakan empat putaran pembicaraan tidak langsung dengan AS mengenai program nuklirnya dan penghentian sanksi.
Wakil menteri luar negeri Iran Kazem Gharibabadi dan Majid Takht-Ravanchi bertemu dengan perwakilan direktur politik E3 di kota Istanbul, Turki, pada hari Jumat.
Kedua pihak bertukar pandangan tentang status terbaru pembicaraan nuklir tidak langsung Iran-AS dan penghentian sanksi dan menyatakan tekad mereka untuk mempertahankan dan memanfaatkan diplomasi sebaik-baiknya.