Iran: IAEA Harus Memperhatikan Ketidakberpihakan dalam Laporannya Mengenai Iran

Tehran, Purna Warta Misi Tetap Iran di Kantor PBB dan organisasi internasional lainnya di Wina telah meminta pengawas nuklir PBB, IAEA, untuk mengamati ketidakberpihakan dalam laporan yang dilakukan mengenai kegiatan nuklir negara tersebut.

Seruan tersebut disampaikan dalam catatan penjelasan yang disampaikan kepada Badan Energi Atom Internasional tertanggal 5 Maret 2024, yang dirilis ke media pada hari Selasa.

Baca Juga : Tehran dan Kabul Tekankan Perluasan Perdagangan dan Ikatan Ekonomi

Catatan tersebut muncul sebagai tanggapan atas laporan yang disampaikan kepada Dewan Gubernur IAEA pada tanggal 24 Februari oleh Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi mengenai verifikasi dan pemantauan kegiatan nuklir Iran dan Perjanjian Perlindungan Non-Proliferasi dengan Teheran.

“Republik Islam Iran berhak mengharapkan Badan tersebut melakukan pelaporan mengenai kegiatan verifikasi di Iran berdasarkan prinsip ketidakberpihakan, profesionalisme, dan objektivitas,” kata catatan tersebut sebagai tanggapan atas klaim dalam laporan Grossi bahwa Teheran tidak bekerja sama dengan IAEA. tentang masalah verifikasi.

Catatan tersebut menyatakan bahwa Iran telah sepenuhnya mematuhi kewajibannya termasuk Perjanjian Perlindungan Komprehensif, dan menambahkan bahwa negara tersebut “telah melakukan yang terbaik untuk memungkinkan Badan tersebut melakukan kegiatan verifikasi secara efektif di Iran”.

Catatan tersebut juga mengkritik Grossi karena tidak memisahkan isu-isu dalam dua laporan yang diserahkan kepada Dewan Gubernur, yang mencakup satu hal yang berkaitan dengan perjanjian nuklir tahun 2015 antara Iran dan kekuatan dunia, yang dikenal sebagai JCPOA, dan satu lagi mengenai Perlindungan NPT.

“Sebagai contoh, kegiatan verifikasi dan pemantauan terkait dengan pembuatan tabung rotor dan bellow sentrifugal, yang didefinisikan dalam lingkup JCPOA, tidak boleh dilaporkan berdasarkan Item Agenda Perjanjian Perlindungan NPT,” katanya.

Baca Juga : Menteri Iran: Sanksi Tidak Dapat Menghambat Kemajuan Iran dalam Industri Minyak

Misi Iran di PBB di Wina mengatakan bahwa negara tersebut telah menghentikan semua transparansi sukarela dalam kegiatan nuklirnya setelah Amerika Serikat menarik diri secara tidak sah dari JCPOA pada Mei 2018 dan setelah negara-negara Eropa dalam perjanjian tersebut gagal memenuhi komitmen mereka berdasarkan perjanjian tersebut.

Dalam catatannya kepada IAEA, disebutkan bahwa keputusan untuk berhenti melaksanakan komitmen sepenuhnya sesuai dengan hak bawaan Iran berdasarkan paragraf 26 dan 36 JCPOA.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *