Iran: IAEA Bertanggung Jawab atas Kemungkinan Ancaman Nuklir Rezim Israel di Gaza

Iran: IAEA Bertanggung Jawab atas Kemungkinan Ancaman Nuklir Rezim Israel di Gaza

Tehran, Purna Warta Kepala Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) Mohammad Eslami menggarisbawahi bahwa Badan Energi Atom Internasional (IAEA) akan bertanggung jawab atas kemungkinan ancaman nuklir rezim Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.

“Israel terus mengancam dunia dengan serangan bom nuklir, padahal mereka menolak menandatangani protokol IAEA yang melarang penyebaran penggunaan senjata tersebut,” kata Eslami kepada wartawan, Rabu (29/11).

Baca Juga : Iran Puji Dukungan Yaman terhadap Palestina di Tengah Agresi Brutal Israel

“IAEA memikul tanggung jawab utama atas insiden apa pun,” tambahnya.

Pernyataan Eslami muncul setelah seorang menteri Israel mengatakan bahwa rezim tersebut harus menggunakan bom nuklir dalam serangannya terhadap Gaza di mana Israel telah terlibat dalam kampanye militer tanpa henti sejak awal Oktober.

“Ancaman tersebut telah mengungkapkan sifat dan niat sebenarnya rezim Zionis bagi dunia,” kata Eslami lebih lanjut.

Dia mengatakan rezim sebelumnya mengancam akan menggunakan bom nuklir terhadap Iran.

Teheran telah menyerukan kecaman global terhadap ancaman penggunaan bom nuklir terhadap Jalur Gaza oleh Menteri Warisan Israel Amichai Eliyahu, dengan menunjukkan bahwa hal itu dianggap sebagai pengakuan kepemilikan bom atom.

Dalam sambutannya yang relevan pada pertengahan November, Duta Besar Iran dan Wakil Tetap Iran untuk PBB memperingatkan ancaman penggunaan senjata nuklir oleh rezim Israel.

Ancaman nuklir yang baru-baru ini dilontarkan oleh para pejabat tinggi rezim terhadap Iran dan Palestina menyoroti “bahaya senjata-senjata ini di tangan rezim yang tidak sah”, kata Amir Saeid Iravani sebelum sesi keempat Konferensi Pembentukan Zona Timur Tengah. Bebas Senjata Nuklir dan Senjata Pemusnah Massal Lainnya di PBB di New York.

Dan ini merupakan “ancaman signifikan terhadap stabilitas regional,” tambah Iravani.

“Sekarang, lebih dari sebelumnya, pembentukan Timur Tengah yang bebas senjata pemusnah massal merupakan langkah penting menuju masa depan yang lebih aman dan terjamin,” ujarnya.

Israel, yang menerapkan kebijakan ambiguitas yang disengaja mengenai senjata nuklirnya, diperkirakan memiliki 200 hingga 400 hulu ledak nuklir di gudang senjatanya, menjadikannya satu-satunya pemilik senjata non-konvensional di Asia Barat. Namun, entitas tidak sah tersebut menolak mengizinkan inspeksi fasilitas nuklir militernya atau menandatangani NPT. Rezim Zionis telah membunuh setidaknya tujuh ilmuwan nuklir Iran dan melakukan serangkaian operasi sabotase terhadap fasilitas nuklir Republik Islam.

Baca Juga : Polling: Mayoritas Warga AS Dukung Gencatan Senjata di Gaza dan Ukraina

Teheran telah berulang kali menekankan perlunya negara-negara yang memiliki senjata atom untuk mengambil langkah-langkah praktis menuju perlucutan senjata. Iran juga mengusulkan pembentukan zona bebas senjata nuklir di Timur Tengah. Iran menyesalkan program nuklir rahasia rezim Israel sebagai ancaman nyata terhadap kawasan Timur Tengah.

Teheran telah berulang kali menyatakan bahwa program nuklirnya tetap murni untuk tujuan damai dan bahwa Republik Islam tidak berniat mengembangkan senjata nuklir berdasarkan prinsip Islam dan negara.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *