Tehran, Purna Warta – Penasihat senior Pemimpin Revolusi Islam Ayatullah Sayyid Ali Khamenei mengatakan genosida Israel di Gaza tidak akan bertahan satu hari pun tanpa dukungan Amerika Serikat dan negara-negara Eropa.
Baca Juga : Iran Peringatkan Perluasan Perang Jika AS Beri Dukungan Terus Kepada Israel
Ali Akbar Velayati, yang juga sekretaris jenderal Majelis Kebangkitan Islam Dunia, menyampaikan pernyataan tersebut dalam pidatonya di sebuah konferensi – yang dijuluki Gaza, simbol perlawanan dan kebangkitan – di Tehran pada hari Senin (30/10).
Dia menggambarkan Amerika Serikat sebagai “kaki tangan utama” kejahatan yang dilakukan oleh Zionis di Gaza dan mengatakan bahwa Washington memberikan dorongan yang besar kepada rezim Israel.
“Sebuah entitas bernama rezim Zionis tidak akan mampu bertahan lebih dari beberapa minggu tanpa dukungan AS,” tegas pejabat senior Iran tersebut.
Dia menambahkan bahwa dukungan politik, diplomatik, media dan keuangan serta dukungan militer, keamanan dan pertahanan yang diberikan oleh AS kepada Israel adalah faktor utama di balik kelangsungan aksi kejam rezim tersebut.
Dukungan penuh Washington terhadap Israel mendorong mesin pembunuh rezim serta kejahatan keji yang dilakukan penjajah di Jalur Gaza dan seluruh wilayah pendudukan, katanya.
Baca Juga : LSM: Jumlah Anak Terbunuh di Gaza lebih Banyak dari Krisis Global sejak 2019
Velayati memperingatkan bahwa umat Islam dan kelompok perlawanan Islam sudah kehabisan kesabaran dan mengatakan rezim Israel perlu segera menghentikan genosida, kekerasan, dan pembunuhan terhadap rakyat Palestina di Gaza.
Ia juga menekankan pentingnya pencabutan pengepungan Gaza sepenuhnya, pembukaan perbatasan Rafah untuk pengiriman bantuan kemanusiaan, terutama obat-obatan, air dan makanan, serta segera mengakhiri pemboman dan pembunuhan terhadap orang-orang yang tidak bersalah, termasuk anak-anak, perempuan dan orang tua.
Israel mengobarkan perang berdarah di Jalur Gaza pada tanggal 7 Oktober setelah gerakan perlawanan Hamas Palestina melancarkan Operasi Badai Al-Aqsa yang mengejutkan terhadap entitas pendudukan.
Sejak dimulainya perang, rezim Israel telah melakukan kejahatan perang di Gaza, menewaskan sedikitnya 8.306 warga Palestina, termasuk 3.457 anak-anak, dan melukai lebih dari 22.000 lainnya.
Mereka juga telah memberlakukan “pengepungan total” terhadap wilayah tersebut, memutus bahan bakar, listrik, makanan dan air bagi lebih dari dua juta warga Palestina yang tinggal di wilayah pesisir tersebut.
Velayati membela hak rakyat Palestina untuk membela diri dan mengatakan front perlawanan Islam di wilayah tersebut juga membuat keputusan dan tindakan berdasarkan keadaan yang sedang terjadi.
Baca Juga : Brigade Al-Quds: Musuh Sebar Hoax tentang Invasi Daratnya ke Gaza
Dia menambahkan bahwa rezim Israel dan AS bertanggung jawab atas kemungkinan penyebaran ketegangan dan konflik di wilayah tersebut.
Ajudan Pemimpin Iran memperingatkan sistem internasional bahwa kegagalan sistem ini dalam mengenali front perlawanan Islam dan tindakan pencegahannya terhadap penjajah akan memperburuk situasi, dapat memberikan dampak burukn dan mempengaruhi seluruh kawasan dan dunia.
Dia mengatakan perang yang sedang berlangsung yang dilancarkan oleh gerakan perlawanan Palestina Hamas melawan Israel, yang dijuluki Operasi Badai Al-Aqsa, telah menimbulkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada rezim teroris Zionis.
Operasi militer tersebut merupakan wujud martabat, kekuatan, dan perlawanan terhadap rezim kriminal yang telah melakukan segala tindakan kejahatan dan pembantaian terhadap warga Palestina selama 75 tahun terakhir, tambahnya.
Pejabat senior Iran tersebut mencatat bahwa hak warga Palestina untuk membela diri didasarkan pada prinsip-prinsip hukum internasional yang diakui, namun tindakan rezim Israel di Gaza “sepenuhnya melanggar peraturan hak asasi manusia dan merupakan contoh nyata genosida.”
“Apa yang dilakukan rezim Zionis di Gaza melampaui kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan,” tegas Velayati.
Baca Juga : Iran dan Qatar Serukan Segera Diakhirinya Agresi Israel Terhadap Gaza
Dia mengatakan AS, Eropa, Dewan Keamanan, dan organisasi internasional serta hak asasi manusia lainnya terlibat dalam kejahatan dan genosida Zionis di Gaza dan harus bertanggung jawab atas kinerja mereka dalam hal ini.