Tehran, Purna Warta – Para pelayat Iran menghadiri prosesi pemakaman tujuh anggota Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) yang tewas dalam serangan teroris Israel di konsulat Iran di Suriah.
Upacara pemakaman berlangsung di ibu kota Teheran pada hari Jumat (5/4), bertepatan dengan peringatan Hari Quds Internasional, yang diperingati setiap tahun di seluruh dunia pada hari Jumat terakhir bulan suci Ramadhan.
Baca Juga : Parlemen Iran: Serangan ke Konsulat Iran Tunjukkan Kebingungan Israel
Selama upacara tersebut, para pelayat meneriakkan slogan-slogan yang menentang Israel dan sekutu setianya, Amerika Serikat.
Jenazah para syuhada akan dipindahkan ke kampung halaman mereka di mana mereka akan dimakamkan.
Pesawat tempur Israel mengebom konsulat Iran, yang terletak di sebelah gedung kedutaan di distrik Mezzeh Damaskus, pada Senin sore.
Jenazah tujuh syuhada, termasuk Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi, komandan Pasukan Quds IRGC dan wakil Jenderal Mohammad Hadi Haji Rahimi, dipulangkan pada Rabu malam.
Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei memimpin doa di atas jenazah tujuh anggota militer IRGC dalam sebuah upacara yang dihadiri oleh petinggi militer di Teheran pada hari Kamis.
Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mendoakan jenazah tujuh anggota militer Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), yang tewas dalam serangan udara Israel terhadap konsulat Iran di Suriah, pada 4 April 2024. ( Foto oleh khamenei.ir)
Baca Juga : Nashrallah: Operasi Badai Al-Aqsa Tempatkan Israel di Ambang Kepunahan
Iran telah berjanji akan memberikan tanggapan tegas terhadap kejahatan Israel yang melanggar semua kewajiban dan konvensi internasional.
Ayatollah Khamenei pada hari Selasa mengatakan orang-orang Iran yang pemberani akan “menghukum” Israel dan membuat rezim jahat tersebut “menyesali” kejahatannya dalam membunuh penasihat militer negara tersebut di Suriah.
“Rezim jahat akan dihukum oleh orang-orang pemberani kita. Kami akan membuat mereka menyesali kejahatan ini dan kejahatan lainnya, insya Allah,” katanya.
Keesokan harinya, Pemimpin Besar tersebut mengatakan serangan itu akan gagal menyelamatkan Israel dari kekalahannya di Gaza, tempat Israel terlibat dalam agresi selama hampir enam bulan terhadap Palestina.
“Upaya pengecut rezim Zionis seperti yang mereka lakukan di Suriah tidak akan menyelamatkan mereka dari kekalahan. Tentu saja mereka akan mendapat tamparan keras atas tindakan ini,” ujarnya.
Baca Juga : Pemakaman Pasukan IRGC Akan Diadakan di Teheran pada Hari Quds Internasional
Israel melancarkan perang genosida di Gaza pada tanggal 7 Oktober setelah kelompok perlawanan Hamas Palestina melakukan Operasi Badai Al-Aqsa terhadap entitas perampas tersebut sebagai pembalasan atas kekejaman yang semakin intensif terhadap rakyat Palestina.
Sejak dimulainya serangan, rezim Tel Aviv telah membunuh 33.037 warga Palestina dan melukai hampir 75.668 lainnya.