Tehran, Purna Warta – Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengatakan dunia Muslim tidak akan pernah mentolerir kejahatan perang Zionis Israel terhadap perempuan dan anak-anak di Jalur Gaza.
Baca Juga : Rusia dan Tiongkok Kecam Serangan Rumah Sakit di Gaza
Pernyataan tersebut disampaikan Amir-Abdollahian dalam postingan di akun X-nya pada hari Kamis (19/10) di akhir kunjungannya ke Arab Saudi di mana ia menyampaikan pidato pada pertemuan darurat Komite Eksekutif Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di kota Jeddah.
Para peserta pertemuan membahas meningkatnya konflik Israel-Palestina setelah serangan Israel terhadap Rumah Sakit al-Ahli al-Arab yang dikelola Anglikan, juga dikenal sebagai Rumah Sakit Baptis, di Gaza tengah yang menewaskan sedikitnya 500 orang dan melukai ratusan lainnya.
Israel melancarkan perang di Gaza pada tanggal 7 Oktober setelah kelompok perlawanan Hamas Palestina melakukan serangan mendadak, yang disebut Operasi Badai Al-Aqsa, terhadap entitas pendudukan.
Korban tewas akibat agresi brutal Israel di Gaza telah mencapai 3.500 orang. Setidaknya 13.000 orang lainnya juga terluka.
Menurut LSM, jumlah kematian anak-anak Palestina telah melebihi 1.000 sejak Israel melancarkan serangan udara mematikan di Gaza, yang berarti satu anak Palestina terbunuh kira-kira setiap 15 menit.
Baca Juga : Jenderal Top Iran Desak Badan-Badan Internasional untuk Kecam Pembantaian di Gaza
Hal ini terjadi ketika anak-anak yang masih hidup menderita akibat fisik dan emosional akibat pemboman Israel dan pengungsian internal.
Ratusan wanita juga tewas dalam penggerebekan brutal tersebut. Amir-Abdollahian mengatakan dalam postingannya bahwa ia mengadakan pembicaraan dengan para menteri luar negeri Turki, Irak, Arab Saudi, Indonesia, Mauritania, Tunisia, Lebanon, Kuwait, Azerbaijan dan sekretaris jenderal OKI serta menteri luar negeri Qatar di sela-sela pertemuan tersebut. pertemuan Jeddah.
Dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan, Amir-Abdollahian berdiskusi dengan mitranya mengenai perkembangan yang sedang berlangsung di Palestina, khususnya situasi tragis di Gaza, dan cara-cara untuk mengakhiri pembunuhan brutal Israel terhadap rakyat Palestina.
Para diplomat terkemuka Iran dan Turki juga bertukar pandangan mengenai isu-isu yang menjadi kepentingan bersama. Dalam pertemuan lainnya, Amir-Abdollahian dan Menteri Luar Negeri Azerbaijan Jeyhun Bayramov mengecam kejahatan yang dilakukan rezim Israel di Gaza, terutama serangan biadab terhadap Rumah Sakit Baptist.
Mereka mengatakan tindakan rezim Israel adalah contoh nyata genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Para menteri luar negeri Iran dan Azerbaijan mendesak negara-negara Muslim untuk mengirimkan pesan yang bersatu dan kuat kepada rezim Tel Aviv dan pendukungnya untuk menghentikan tindakan kriminal mereka.
Baca Juga : Presiden Iran: Penolakan DK PBB atas Resolusi Gaza adalah Penindasan Ganda atas Palestina
Bayramov mengatakan Azerbaijan prihatin dengan perkembangan yang sedang berlangsung di Gaza dan meminta semua pihak untuk menghentikan pembunuhan dan pertumpahan darah di Jalur Gaza.
Kedua menlu juga bertukar pandangan mengenai isu-isu yang menjadi kepentingan bersama, termasuk perkembangan terkini di kawasan Kaukasus, serta perkembangan kerja sama ekonomi dan perdagangan.
Mereka menekankan perlunya mempercepat implementasi perjanjian yang telah ditandatangani antara kedua negara untuk mengembangkan kerja sama transit dan transportasi.
Dalam percakapan telepon hari Kamis, Amir-Abdollahian dan rekannya dari Yordania Ayman Safadi menekankan pentingnya mengambil tindakan segera dan efektif untuk menghentikan kejahatan perang rezim Israel terhadap masyarakat Gaza yang tidak berdaya, terutama perempuan dan anak-anak.
Baca Juga : Presiden Iran: Setiap Tetes Darah Palestina Membawa Israel Makin Dekat pada Kehancuran
Para diplomat penting Iran dan Yordania juga menyerukan pencabutan blokade di Gaza, memberikan bantuan internasional yang mendesak ke wilayah yang terkepung, dan mencegah pengungsian paksa rakyat Palestina.