HomeTimur TengahIran Desak Negara-negara Muslim Ambil Sikap ‘Serius’ Terhadap Penodaan Al-Qur’an Yang Berulang...

Iran Desak Negara-negara Muslim Ambil Sikap ‘Serius’ Terhadap Penodaan Al-Qur’an Yang Berulang Kali Terjadi

Tehran, Purna WartaKetua Parlemen Iran Mohammad Baqer Qalibaf menyerukan negara-negara Muslim untuk mengambil sikap “serius” terhadap tindakan penodaan Al-Qur’an yang terus berulang.

Pernyataan tersebut disampaikan Qalibaf dalam konferensi pers bersama dengan timpalannya dari Aljazair, Ibrahim Boughali, di ibu kota Tehran pada hari Senin (21/8), menyusul tindakan asusila yang dilakukan elemen ekstremis di Swedia dan Belgia baru-baru ini.

Baca Juga : PBB: Penguasa Taliban Bunuh Lebih 200 Mantan Tentara dan Pejabat Sejak Pengambilalihan Afghanistan

“Negara-negara Muslim harus mengambil sikap serius mengenai penodaan Al-Qur’an,” kata ketua Parlemen Iran.

Qalibaf menambahkan, dirinya dan Boughali, selaku presiden Persatuan Parlemen Negara Anggota OKI (PUIC), sepakat mengadakan pertemuan virtual di antara para ketua parlemen untuk mengutuk penodaan kesucian Islam, termasuk pembakaran Al-Qur’an di negara-negara Barat dan menemukan respons yang sesuai terhadap masalah ini.

Ia juga menekankan perlunya kerja sama yang serius di bidang hak asasi manusia dan mengatakan, “Kita harus memiliki mitra yang serius di tingkat hubungan internasional, yang merupakan salah satu pembahasan di bidang hak asasi manusia.”

Qalibaf menggarisbawahi, “Saat ini, dengan dukungan Iran, Aljazair telah menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan dan anggota tetap Dewan Hak Asasi Manusia, yang dianggap memiliki kapasitas di bidang tersebut.”

Baca Juga : Afrika Selatan Jadi Tuan Rumah KTT BRICS di Tengah Rencana Ekspansi

Boughali, pada bagiannya, mengecam tindakan penodaan kitab suci Islam baru-baru ini dan menyerukan saling menghormati di antara agama-agama di dunia.

“Mengenai masalah penghinaan terhadap kesucian Islam, kami berusaha mencegah insiden apa pun yang memprovokasi perasaan umat Islam melalui kerja sama dan koordinasi dan kami percaya bahwa semua agama harus dihormati,” kata ketua parlemen Aljazair.

Boughali, yang mengunjungi Iran atas undangan resmi pemerintah Iran, juga mengatakan Aljazair memiliki “posisi yang sama” dengan Iran dan bahwa perjalanannya menyampaikan pesan persaudaraan kepada Republik Islam.

Sementara itu, kedua anggota parlemen terkemuka membahas pengaktifan komisi ekonomi bersama antara Iran dan Aljazair, menyerukan upaya bersama untuk memperluas hubungan bilateral dan mengembangkan hubungan ekonomi antara negara mereka.

Dalam tindakan penodaan terbaru pada hari Jumat, seorang penghujat berantai yang berbasis di Swedia membakar salinan kitab suci umat Islam di depan kedutaan Iran di Stockholm ketika polisi menangkap seorang wanita yang mencoba menghentikannya.

Baca Juga : Para Pegiat Prihatin Atas Hubungan X (Twitter) dengan Agen Mata-mata Israel

Salwan Momika, di bawah perlindungan polisi Swedia, mengulangi tindakan penghujatan tersebut sambil meneriakkan kata-kata kotor terhadap Islam, Muslim dan Al-Qur’an dan laporan media lokal mengatakan seorang wanita, yang belum diidentifikasi, turun tangan dan berusaha memadamkan Alquran yang terbakar itu dengan alat pemadam api.

Wanita tersebut langsung ditangkap polisi karena “dicurigai mengganggu ketertiban umum dan melakukan kekerasan terhadap petugas polisi”.

Momika dan Salwan Najem, dua pengungsi Irak yang tinggal di Swedia, telah melakukan tindakan asusila serupa di depan masjid pusat Stockholm dan kedutaan Irak selama dua bulan terakhir.

Tindakan penghujatan tersebut, yang diizinkan oleh polisi Swedia dengan dalih undang-undang kebebasan berpendapat, memicu gelombang kemarahan dan kecaman di seluruh dunia Muslim.

Di Denmark juga, kelompok sayap kanan Denmark Danske Patrioter baru-baru ini membakar Al-Qur’an di depan misi beberapa negara Muslim di Kopenhagen.

Baca Juga : Iran Akan Perkenalkan Jet Tak Berawak Buatan Dalam Negeri Beberapa Bulan Mendatang

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here