Teheran, Purna Warta – Hossein Darvishi, Konsul Jenderal Republik Islam Iran di kota Guangzhou, Tiongkok selatan, berpidato pada upacara peringatan 46 tahun kemenangan Revolusi Islam yang bersejarah di negara itu sekaligus membahas kemitraan kedua negara.
Seorang diplomat senior Iran telah menyoroti kemitraan strategis yang semakin mendalam antara Iran dan Tiongkok, dengan menekankan nilai-nilai bersama kedua negara seperti saling menghormati, kesetaraan, dan komitmen terhadap perdamaian.
Hossein Darvishi, Konsul Jenderal Republik Islam di kota Guangzhou, Tiongkok selatan, menyampaikan pernyataan tersebut pada hari Selasa, saat berpidato pada upacara peringatan 46 tahun kemenangan Revolusi Islam yang bersejarah di negara itu.
“Dalam beberapa tahun terakhir, kedua mitra Asia kuno ini telah memasuki era baru interaksi strategis dalam kerangka kemitraan strategis yang komprehensif,” kata Darvishi.
“Dipandu oleh nilai-nilai bersama berupa rasa saling menghormati, kesetaraan, dan perdamaian, kemitraan ini mencerminkan komitmen kuat pemerintah Iran untuk membina kerja sama yang langgeng dan menyeluruh dengan Tiongkok,” katanya.
Ia menguraikan hubungan jangka panjang antara Iran dan Tiongkok, menekankan ikatan historis dan hubungan budaya yang mengakar dalam antara kedua negara, dan menekankan bagaimana fondasi ini telah membuka jalan bagi kemitraan strategis yang terus berkembang.
Pemerintahan ke-14 Republik Islam Iran bertekad untuk menciptakan model baru persahabatan dan kolaborasi yang langgeng [antarnegara],” kata pejabat itu dalam konteks yang sama.
Iran dan Tiongkok telah memperkuat hubungan bilateral mereka secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir, khususnya setelah penandatanganan Perjanjian Kemitraan Strategis Komprehensif selama 25 tahun pada tahun 2021.
Kerangka kerja yang menyeluruh yang disediakan oleh perjanjian tersebut bertujuan untuk meningkatkan kerja sama dalam pembangunan ekonomi, teknologi, dan infrastruktur, yang mencerminkan komitmen kedua negara untuk pertumbuhan bersama jangka panjang.
Darvishi menekankan bahwa tekad yang kuat dari para pemimpin tertinggi kedua negara untuk memajukan kemitraan, terlepas dari pergeseran geopolitik global, menandakan masa depan yang cerah bagi kerja sama Iran-Tiongkok.
“Kemitraan ini tidak hanya memperkuat persahabatan historis kita, tetapi juga memetakan cakrawala baru untuk kolaborasi yang stabil dan berkelanjutan antara negara-negara kita,” katanya.
Iran adalah kekuatan regional di bidang-bidang mutakhir
Sementara itu, diplomat tersebut menggarisbawahi pencapaian signifikan Revolusi Islam Iran. Ia mencatat bahwa komitmen Iran terhadap pembangunan nasional di seluruh sektor politik, budaya, ilmiah, industri, dan teknologi telah mengubah negara tersebut menjadi kekuatan regional dan pemimpin global dalam bidang-bidang mutakhir seperti genetika, kloning, nanoteknologi, bioteknologi, kedirgantaraan, energi nuklir, ilmu kedokteran, dan teknologi informasi.
Acara tersebut, di mana pejabat tersebut menyampaikan pidatonya, mengundang berbagai audiens, termasuk pejabat terkemuka dari Provinsi Guangdong, perwakilan dari perusahaan ekonomi besar, tokoh akademis dan budaya, perwakilan media, konsul asing, dan pertemuan besar ekspatriat Iran.
Acara tersebut juga menampilkan presentasi video yang memamerkan warisan budaya dan sejarah Iran yang kaya, serta pencapaian ilmiah dan teknologinya.
Selain itu, pameran kerajinan tangan dan karpet Iran juga diadakan di tempat tersebut, menawarkan para tamu pengalaman mendalam akan warisan seni dan budaya negara tersebut.