Astana, Purna Warta – Para diplomat yang mewakili Iran dan Suriah dalam negosiasi Astana mempertimbangkan rencana kerja sama yang lebih erat antara kedua negara dalam perang melawan rezim Israel.
Dalam pertemuan di sela-sela Pertemuan Internasional ke-22 Proses Astana, yang diadakan di Kazakhstan pada hari Senin, kepala negosiator Iran dan Suriah membahas situasi terkini di kawasan tersebut serta perkembangan politik dan lapangan Suriah, terutama setelah serangan agresif dan kejahatan rezim Zionis di kawasan tersebut.
Diplomat Iran menegaskan kembali bahwa Teheran akan melanjutkan dukungan komprehensifnya untuk Suriah dan perlawanan terhadap pendudukan dan hasutan perang rezim Zionis.
Khaji menyatakan bahwa sikap berprinsip Iran mencakup menjaga perdamaian dan stabilitas regional serta mendukung keamanan nasional negara-negara di kawasan tersebut.
Menyoroti hubungan Iran yang telah lama terjalin dan stabil dengan Suriah, Khaji menegaskan bahwa kedua negara bertekad untuk melanjutkan dan memperluas kerja sama mereka, khususnya dalam menghadapi kejahatan rezim Israel dan mencegah meluasnya ketegangan di kawasan tersebut.
Ia juga menyatakan dukungannya terhadap pembicaraan tentang normalisasi hubungan antara Suriah dan Turki, dengan mengatakan bahwa hal itu akan memiliki implikasi positif pada titik kritis saat ini di kawasan tersebut.
Sementara itu, kepala delegasi Suriah menegaskan kembali hubungan strategis antara Suriah dan Iran dan perluasan hubungan sejalan dengan tekad dan keinginan para pemimpin kedua negara.
Ia juga menyerukan kerja sama regional untuk menghentikan perang dan kejahatan oleh rezim Zionis, mencapai stabilitas dan keamanan yang langgeng di kawasan tersebut, dan membantu rakyat Palestina dan Lebanon.