Teheran, Purna Warta – Para pejabat tinggi keamanan Iran dan Rusia menyerukan perluasan hubungan bilateral di berbagai bidang, di antaranya terkait perang anti-teror.
Dalam pertemuan di Moskow, Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran (SNSC) Ali Akbar Ahmadian dan mitranya dari Rusia, Nikolai Patrushev, membahas berbagai masalah bilateral, regional dan internasional, termasuk hubungan keamanan dan pertahanan antara kedua negara dan Israel. kejahatan di Jalur Gaza.
Baca Juga : Presiden Raisi ke Turki untuk Kunjungan Kenegaraan Pertama
Patrushev mengutuk serangan bom teroris di kota Kerman di Iran yang menewaskan 95 orang dan melukai ratusan lainnya pada 3 Januari.
Dia menyampaikan belasungkawa kepada pemerintah dan negara Iran atas pemboman yang dilakukan oleh kelompok teroris Daesh yang didukung AS di dekat lokasi pemakaman komandan anti-teror Iran Jenderal Qassem Soleimani.
Kepala keamanan Rusia juga mengatakan perjanjian kerja sama jangka panjang antara Iran dan Rusia sedang diselesaikan, dan menambahkan bahwa perjanjian itu akan meningkatkan hubungan dan menguraikan jalur kerja sama strategis. “Saat ini, hubungan Moskow-Teheran semakin kuat dan meningkat ke tingkat kualitatif baru di segala bidang,” tambahnya.
Ahmadian mengapresiasi ungkapan simpati Rusia atas pembantaian di Kerman. Dia juga menggarisbawahi perlunya kelanjutan kerja sama Iran-Rusia dalam memerangi terorisme, khususnya di Suriah. Kejahatan Israel terhadap rakyat Palestina yang tertindas, terutama mereka yang berada di Gaza yang terkepung, harus dihentikan, tegasnya.
Israel mengobarkan perang genosida di Jalur Gaza pada 7 Oktober setelah kelompok perlawanan Hamas Palestina melakukan operasi bersejarah terhadap entitas pendudukan sebagai pembalasan atas kekejaman yang semakin intensif terhadap rakyat Palestina.
Baca Juga : Puluhan Pengungsi Tewas oleh Serangan Israel ke Kamp yang Dikelola UNRWA
Sejauh ini, rezim Tel Aviv telah menewaskan sedikitnya 25.490 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta melukai 63.354 lainnya. Ribuan lainnya juga hilang dan diperkirakan tewas di bawah reruntuhan di Gaza, yang berada di bawah “pengepungan total” oleh Israel.