Teheran, Purna Warta – Menteri sains Iran dan Irak menyerukan perluasan kerja sama penelitian antara kedua negara untuk mengatasi masalah iklim dan lingkungan, serta penelitian dan pengembangan dalam industri minyak.
Baca juga: Utusan Iran Kecam Resolusi Anti-Pakistan AS
Situs web Kementerian Sains, Riset, dan Teknologi Iran menulis pada hari Minggu bahwa Menteri Pendidikan Tinggi dan Riset Ilmiah Naeem Al-Aboudi, yang memimpin delegasi, bertemu dan mengadakan pembicaraan dengan Menteri Sains, Riset, dan Teknologi Iran Mohammad Ali Zolfigol.
Zolfigol mengatakan dalam pertemuan tersebut bahwa banyak ketentuan perjanjian kerja sama ilmiah kedua negara telah dilaksanakan dan masalah mahasiswa Irak di Iran telah diselesaikan selama masa jabatan mendiang Ebrahim Raisi.
Tingkat hubungan Iran-Irak telah membaik dalam tiga tahun terakhir, Zolfigol menambahkan.
Direncanakan untuk mengadakan putaran kedua pertemuan presiden universitas Iran dan Irak yang diselenggarakan oleh Irak dalam beberapa bulan terakhir, tetapi ditunda ke waktu lain karena insiden yang menimpa Presiden Raisi dan para sahabatnya, katanya.
Ia mengatakan atas perannya dalam pertemuan tersebut bahwa kerja sama ilmiah antara Iran dan Irak dipromosikan dan MoU penting telah ditandatangani selama tiga tahun terakhir.
Baca juga: Iran Umumkan Jadwal Debat Presiden
Dalam sambutannya, Al-Aboudi mengatakan bahwa lebih dari 100.000 mahasiswa Irak belajar di universitas-universitas Iran dan ini adalah waktu yang tepat untuk mempromosikan kerja sama budaya.