Iran dan Irak Adakan Parade Bersama Untuk Hormati Jenderal Soleimani dan Muhandis

Iran dan Irak Adakan Parade Bersama Untuk Hormati Jenderal Soleimani dan Muhandis

Tehran, Purna Warta Iran dan Irak telah mengadakan parade maritim bersama di sungai perbatasan untuk memberi penghormatan kepada komandan anti-teror Iran Letnan Jenderal Qassem Soleimani dan rekannya dari Irak Abu Mahdi al-Muhandis, yang dibunuh dalam serangan pesawat tak berawak AS pada tahun 2020.

Baca Juga : Akibat Serangan Yaman Rute Kapal Israel Menjadi Lebih Lama

Sebanyak 313 kapal berat dan ringan dari Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) dan pasukan sukarelawan Basij serta Unit Mobilisasi Populer (PMU) Irak, yang dikenal dalam bahasa Arab sebagai Hasyd al-Sha’abi, ambil bagian dalam parade di lokasi tersebut yakni di Jalur air internasional Arvand pada hari Sabtu.

Acara tersebut diselenggarakan di bawah naungan Wilayah Angkatan Laut Ketiga Angkatan Laut IRGC dan komando pusat PMU dan sejumlah pejabat Iran dan Irak juga ikut hadir.

Laksamana Mehdi Hashemi dari Wilayah Angkatan Laut Ketiga IRGC mengatakan parade gabungan tersebut merupakan perwakilan persatuan negara-negara Iran dan Irak untuk menapaki jalan kedua martir yang dihormati itu dalam konfrontasi dengan kekuatan arogan global.

“Negara-negara yang sombong sebaiknya menyadari bahwa negara-negara yang mencintai kebebasan dan Poros Perlawanan, di bawah asuhan mendiang pendiri Republik Islam, Imam Khomeini, dan Pemimpin Revolusi Islam Ayatullah Sayyid Ali Khamenei, akan melanjutkan perjuangan hingga pemberantasan rezim Zionis,” kata Hashemi.

Baca Juga : PM Irak: Pemerintah Bersiap untuk Akhiri Kehadiran Koalisi Pimpinan AS Secara Permanen

Jenderal Soleimani, komandan Pasukan Quds IRGC, Muhandis, orang kedua di PMU, dan rekan-rekan mereka dibunuh dalam serangan pesawat tak berawak atas perintah Presiden AS saat itu Donald Trump di dekat Bandara Internasional Baghdad pada 3 Januari 2020.

Kedua komandan tersebut sangat dihormati di Asia Barat karena peran penting mereka dalam memerangi kelompok teroris Daesh Takfiri.

Pada tanggal 8 Januari 2020, IRGC menargetkan pangkalan Ain al-Asad yang dikelola AS di provinsi Anbar di Irak barat dengan gelombang rudal sebagai pembalasan atas pembunuhan tersebut.

Pentagon mengatakan lebih dari 100 tentara AS menderita “cedera otak traumatis” selama serangan balasan tersebut. Namun IRGC mengatakan Washington menggunakan istilah tersebut untuk menutupi jumlah orang Amerika Serikat yang tewas dalam serangan tersebut.

Baca Juga : Hizbullah Hantam Pangkalan Pengawasan Udara Israel dengan 62 Rudal

Iran mengatakan serangan rudal terhadap Ain al-Assad hanyalah “tamparan pertama.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *