Tehran, Purna Warta – Duta Besar Iran untuk Azerbaijan Abbas Mousavi mengatakan Teheran dan Baku telah menekankan perlunya “membuka babak baru” dalam hubungan antara kedua tetangga, menyusul upaya kedua belah pihak untuk menyelesaikan kesalahpahaman.
Pernyataan tersebut disampaikan Mousavi dalam postingan di X, setelah bertemu dengan Hikmet Hajiyev, asisten Presiden Azerbaijan di ibu kota Teheran pada hari Sabtu.
Baca Juga : Menlu Iran: Iran Milik Semua Rakyat Iran di Dalam Ataupun di Luar Negeri
“Dalam pertemuan saya baru-baru ini dengan Hikmet Hajiyev, asisten Presiden Azerbaijan, kami meninjau perkembangan terkini di kawasan Kaukasus Selatan dan hubungan bilateral antara Iran dan Azerbaijan,” tulisnya.
“Kami menekankan perlunya membuka babak baru dalam hubungan antara kedua tetangga,” tambah utusan itu.
Pada hari Kamis, delegasi Azerbaijan melakukan perjalanan ke Teheran untuk mempersiapkan pembukaan kembali kedutaan mereka di Republik Islam menyusul ketegangan diplomatik selama setahun terakhir.
Iran: Kedutaan Besar Azerbaijan di Teheran akan dibuka kembali ‘segera’ setelah perselisihan diplomatik
Iran mengatakan delegasi Azerbaijan akan “segera” melakukan perjalanan ke negara itu untuk melakukan persiapan guna memulai kembali hubungan bilateral.
Dalam sebuah wawancara dengan Baku TV, Abbas Mousavi memuji “latar belakang sejarah” antara kedua negara bertetangga dan menekankan bahwa mereka tidak akan membiarkan “kesalahpahaman” terus berlanjut dan memperburuk hubungan mereka.
Dia juga mengatakan kegiatan Kedutaan Besar Azerbaijan di Teheran akan “segera” dilanjutkan sambil mengumumkan bahwa delegasi telah melakukan perjalanan ke Teheran untuk melakukan persiapan.
Baca Juga : Presiden Iran: Swasembada Pangan Prioritas Utama
Mousavi lebih lanjut menggarisbawahi bahwa Teheran dan Baku sedang menyusun “proyek ekonomi besar” untuk menciptakan “keterikatan ekonomi yang lebih besar” antara kedua negara tetangga tersebut.
Hubungan Azerbaijan dengan Iran tegang pada bulan Januari tahun lalu setelah terjadi serangan terhadap kedutaan negara tersebut di Teheran, yang mendorong Baku untuk menutup kedutaan tersebut dan mengevakuasi stafnya karena apa yang disebutnya sebagai “aksi teroris”.
Investigasi awal di Iran menemukan bahwa serangan itu dimotivasi oleh “masalah pribadi dan keluarga”.