Teheran, Purna Warta – Iran akan menggelar pembicaraan dengan Inggris, Prancis, Jerman, dan Uni Eropa pada hari Jumat untuk menghidupkan kembali Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), Kyodo News Jepang mengutip sumber diplomatik Iran pada hari Minggu.
Pembicaraan tersebut akan berlangsung di Jenewa, menurut sumber tersebut.
Pembicaraan yang direncanakan antara Iran, tiga negara Eropa, dan UE, yang bertindak sebagai mediator, akan menjadi pembicaraan nuklir pertama negara tersebut sejak Presiden Masoud Pezeshkian menjabat pada akhir Juli untuk menggantikan Ebrahim Raisi, yang meninggal dalam kecelakaan helikopter pada bulan Mei.
Pada pembicaraan tersebut, program nuklir Iran dan sanksi negara-negara Eropa terhadap maskapai penerbangan dan perusahaan pelayaran Iran diharapkan akan dibahas, menurut sumber tersebut.
Wakil Menteri Luar Negeri Iran Majid Takht Ravanchi, seorang negosiator nuklir veteran Iran, dilaporkan akan memimpin tim negara itu di Jenewa.
Dengan kesepakatan nuklir 2015 yang dicapai dengan enam negara besar – Inggris, Tiongkok, Prancis, Jerman, Rusia, dan Amerika Serikat – Iran setuju untuk mengekang aktivitas nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi ekonomi.
Tiongkok dan Rusia, yang sedang memperkuat hubungan mereka dengan Iran, dan Amerika Serikat, yang saat ini sedang menjalani transisi pemerintahan dari Presiden Joe Biden ke Donald Trump, tidak akan berpartisipasi dalam pembicaraan tersebut, kata sumber tersebut.