Tehran, Purna Warta – Iran menjadi mandiri dalam memperbaiki mesin dan suku cadang pesawat karena negara tersebut menghadapi pembatasan untuk membeli pesawat baru dan memperbaiki suku cadangnya akibat sanksi Barat.
Baca Juga : Iran: BRICS Bentuk Kelompok Kerja Anti Pencucian Uang
Pencapaian tersebut diraih oleh para ilmuwan dan pakar di MAPNA Group, perusahaan induk terkemuka yang aktif di berbagai bidang bisnis mulai dari transportasi kereta api dan proyek pembangkit listrik hingga industri penerbangan.
Mehdi Akbarifard, pakar MAPNA, mengatakan pada hari Sabtu bahwa ia dan rekan-rekannya telah berhasil memperbaiki mesin dan bagian-bagian pesawat armada udara negara tersebut, terutama pada mesin CFM56 yang dipasang pada pesawat Airbus A320 dan Boeing 737.
Ia mengatakan kepada wartawan di sela-sela Pameran Industri Penerbangan Payam yang diadakan di Provinsi Alborz, bahwa perusahaannya juga berencana memproduksi suku cadang mesin untuk pesawat terbang.
Menurut Akbarifard, misi pertama dan terpenting mereka adalah meningkatkan ketahanan armada penumpang udara Tanah Air melalui renovasi bagian-bagian mesin yang menurutnya akan menjalani berbagai pengujian untuk mengetahui keselamatan dan performa penerbangan berdasarkan standar internasional.
Baca Juga : Raisi Desak Para Pemimpin Negara-negara Islam Promosikan Perdamaian di Kalangan Umat Islam
Ia juga mengatakan bahwa para ahli Iran telah mencapai prestasi tersebut di tengah pembatasan perbaikan suku cadang dan mesin pesawat akibat sanksi Barat.