Iran Buka Kembali Penerbangan Setelah Penghentian Sementara di Tengah Serangan Rudal ke Israel

Teheran, Purna Warta  – Organisasi Penerbangan Sipil Iran telah membuka kembali operasi penerbangan setelah penangguhan sementara akibat serangan rudal ke Israel, dan operasi diperkirakan akan terus berlanjut seiring membaiknya kondisi.

Baca juga: Iran dan Qatar Tandatangani 6 MoU di Bidang Pertanian, Perdagangan, Kebudayaan, dan Pendidikan

Setelah serangan rudal oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) pada hari Selasa terhadap target-target Israel, Iran menghentikan sementara penerbangan domestik dan internasional sebelum melanjutkan operasi pada pukul 5 pagi waktu setempat (01:30 GMT) pada hari Kamis.

Jafar Yazarloo, juru bicara Organisasi Penerbangan Sipil Iran, mengonfirmasi perkembangan tersebut, dengan menyatakan bahwa maskapai penerbangan sekarang diizinkan untuk kembali melanjutkan operasi penerbangan.

“Setelah memastikan kondisi penerbangan yang baik dan aman serta pembatasan berakhir, maskapai penerbangan diizinkan untuk melakukan operasi penerbangan,” kata Yazarloo kepada wartawan.

Ia menyarankan para penumpang untuk mengonfirmasi jadwal perjalanan mereka dengan maskapai penerbangan masing-masing sebelum menuju bandara dan memastikan bahwa maskapai penerbangan akan mengembalikan uang tiket secara penuh untuk penerbangan yang dibatalkan.

Yazarloo juga mencatat bahwa jika diperlukan, informasi lebih lanjut akan dikomunikasikan kepada maskapai penerbangan dan penumpang.

Pada Selasa malam, IRGC melancarkan serangan rudal besar-besaran terhadap target-target Israel dalam operasi yang disebut “True Promise II,” yang dilakukan sebagai balasan atas pembunuhan tokoh-tokoh perlawanan utama oleh Israel, termasuk kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh, Sekretaris Jenderal Hizbullah Seyed Hassan Nasrallah, dan Jenderal IRGC Abbas Nilforoushan.

Baca juga: Presiden Iran Mendesak Persatuan di antara Kaum Muslimin

IRGC mengatakan bahwa mereka menembakkan puluhan rudal balistik yang menargetkan lokasi militer dan keamanan strategis di wilayah yang diduduki Israel, berhasil mengenai 90% targetnya, meskipun terdapat sistem pertahanan udara canggih.

Dalam pernyataannya, IRGC menekankan bahwa operasi tersebut dilakukan sesuai dengan hukum internasional dan hak Iran untuk membela diri. Serangan rudal tersebut menargetkan pangkalan udara dan radar Israel, serta fasilitas yang diduga mengoordinasikan rencana pembunuhan terhadap para pemimpin perlawanan.

IRGC memperingatkan bahwa tindakan pembalasan apa pun oleh Israel akan ditanggapi dengan respons yang “menghancurkan dan menghancurkan”.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *