Teheran, Purna Warta – Saat dua kandidat menuju putaran kedua pemilihan presiden Iran, Kementerian Luar Negeri Iran telah membuat pengaturan untuk partisipasi ekspatriat dalam pemilihan mendatang, yang dijadwalkan pada 5 Juli.
Berbicara kepada wartawan pada hari Senin, Menteri Luar Negeri Sementara Iran Ali Baqeri mengatakan persiapan yang diperlukan telah dilakukan untuk mengadakan putaran kedua pemilihan presiden Iran di luar negeri.
Baca juga: Demonstran Israel Blokir Jalan Raya Utama di Tel Aviv
Menteri sementara tersebut mencatat bahwa ekspatriat Iran akan dapat memberikan suara di semua negara kecuali satu, yaitu Kanada, yang menurutnya telah muncul sebagai pelanggar hak asasi manusia warga Iran.
Kanada adalah negara yang mengumumkan persatuannya dengan para teroris beberapa hari lalu, imbuh Baqeri, merujuk pada keputusan pemerintah Kanada untuk memasukkan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) sebagai “entitas teroris” dan menolak izin untuk menyelenggarakan pemilihan presiden Iran di wilayahnya.
Iran menggelar pemilihan presiden ke-14 pada 28 Juni, setahun lebih cepat dari jadwal, setelah Presiden Ebrahim Raisi meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter pada bulan Mei.
Masoud Pezeshkian dan Saeed Jalili memperoleh suara terbanyak dan akan saling berhadapan pada 5 Juli.