Teheran, Purna Warta – Kementerian Luar Negeri Iran menyoroti upaya untuk meminta pertanggungjawaban rezim Zionis atas pembunuhan Jenderal Garda Revolusi Jenderal Abbas Nilforoushan, yang tewas bersama sekretaris jenderal Hizbullah dalam serangan udara Israel di Lebanon pada 27 September.
Baca juga: Iran Peringatkan Azerbaijan terhadap Kehadiran Pihak Luar di Kawasan
Kementerian Luar Negeri merilis pernyataan pada hari Senin tentang tewasnya Brigadir Jenderal Nilforoushan seorang Jenderal Garda Revolusi.
“Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran sekali lagi menyampaikan ucapan selamat dan belasungkawa atas gugurnya komandan IRGC yang pemberani dan berwibawa, Brigadir Jenderal Abbas Nilforooshan, selama pengeboman wilayah permukiman di Beirut oleh rezim Zionis pada tanggal 27 September, kepada Pemimpin Tertinggi, bangsa Iran yang terkasih, dan bangsa-bangsa bebas lainnya di dunia serta keluarga mulia dari martir tersebut dan menyampaikan salam kepada jiwa suci martir yang mulia tersebut,” katanya.
“Seluruh sejarah kejahatan rezim Zionis sejak kemunculannya hingga saat ini menunjukkan bahwa sikap tenang dalam menghadapi agresi dan kejahatan yang dilakukan oleh rezim tersebut justru membuatnya semakin berani untuk melakukan lebih banyak kejahatan,” tambah pernyataan tersebut.
Baca juga: Iran dan Oman Serukan Aksi Mendesak untuk Mengendalikan Israel
“Pembunuhan pejabat militer senior Iran tersebut merupakan tindakan ilegal dan kejahatan yang tidak dapat dimaafkan, dan Republik Islam Iran niscaya akan menggunakan semua kapasitasnya untuk meminta pertanggungjawaban rezim Zionis atas kejahatan ini,” kata kementerian tersebut.
Jenderal Nilforooshan, komandan senior Pasukan Quds IRGC dan komandan IRGC di Lebanon, dinyatakan mati syahid dalam serangan Israel yang menargetkan sejumlah bangunan tempat tinggal di pinggiran selatan Beirut yang berpenduduk padat di Dahiyeh pada tanggal 27 September.