Teheran, Purna Warta – Iran telah dengan tegas mengutuk ancaman terbaru yang diajukan oleh Amerika Serikat dan Israel atas serangan rudal Yaman di wilayah yang diduduki, dan berjanji untuk mempertahankan kedaulatannya terhadap setiap ancaman atau penggunaan kekuatan.
Duta Besar tetap Iran untuk PBB menyampaikan komentar tersebut pada hari Senin dalam sebuah surat kepada kepala PBB dan presiden Dewan Keamanan.
Amir Saeid Iravani mengatakan setiap tindakan petualangan militer oleh AS atau proksinya, rezim Israel, akan ditanggapi dengan cepat, proporsional, dan sah.
Ia menambahkan bahwa AS dan Israel akan memikul tanggung jawab penuh atas semua konsekuensi dari agresi yang melanggar hukum dan sembrono tersebut.
Iravani mengatakan retorika yang menghasut dan agresif terhadap negara anggota PBB tersebut merupakan pelanggaran yang jelas dan serius terhadap prinsip-prinsip dasar hukum internasional.
Ia juga mengecam AS dan sekutunya karena memiliterisasi Laut Merah dan melancarkan operasi militer yang melanggar hukum terhadap Yaman.
Setelah serangan rudal Yaman di bandara Ben Gurion di Israel, perdana menteri rezim tersebut dan menteri pertahanan AS mengaitkan serangan itu dengan Iran, sambil mengancam bahwa Teheran akan menghadapi konsekuensinya.
Pada Senin malam, puluhan pesawat tempur Israel melakukan serangan udara terhadap sasaran-sasaran di Yaman.
Israel melancarkan 50 serangan udara di kota pelabuhan Hudaydah dan sebuah pabrik semen di sebelah timur.
Seorang pejabat senior AS mengonfirmasi bahwa serangan udara tersebut dilakukan dengan koordinasi yang erat dengan AS, dermawan terbesar Israel dan kaki tangan dalam kampanye militer brutal yang sedang berlangsung di Gaza.
Saluran televisi Yaman al-Masirah melaporkan AS telah melancarkan 35 serangan sejak 4 Mei dan menargetkan beberapa provinsi Yaman, termasuk al-Jawf dan Marib.
Sejak Maret, AS, bersama dengan Inggris dan Israel, telah melancarkan serangan udara harian terhadap Yaman dan mengklaim telah menyerang lebih dari 1.000 sasaran di negara Arab itu.