Teheran, Purna Warta – Kementerian Luar Negeri Iran menepis tuduhan bahwa seorang prajurit Iran telah melatih pasukan militer Rusia di tanah Ukraina di tengah berlangsungnya perang. Dalam komentarnya pada hari Jumat, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kanaani menolak klaim tak berdasar bahwa seorang perwira militer Iran berada di tanah Ukraina untuk melatih pasukan Rusia.
Baca juga: Iran Desak OKI Ambil Tindakan Tegas terhadap Kejahatan Perang Israel
Menegaskan kembali penentangan Iran terhadap perang, ia menekankan perlunya menghentikan konflik dan menyelesaikan perselisihan antara Rusia dan Ukraina secara damai.
Juru bicara tersebut menyatakan bahwa klaim tak berdasar tersebut dibuat dengan motif dan tujuan politik tertentu, seraya menambahkan bahwa tuduhan tersebut bertentangan dengan pendekatan berprinsip Iran terhadap konflik di Ukraina, situs web Kementerian Luar Negeri melaporkan.
Pernyataan tersebut disampaikan setelah jaksa agung Ukraina mengatakan bahwa sebuah kasus telah dibuka terhadap seorang jenderal Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) atas dugaan membantu Rusia dalam perang dan kejahatan perang terhadap Ukraina.
Baca juga: Universitas San Francisco Menarik Investasi dari Perusahaan Senjata yang Bantu Israel di Gaza
Andriy Kostin menduga bahwa penyelidikan tersebut mengungkapkan bahwa antara Juli dan Agustus 2022, perwakilan militer Rusia mencapai kesepakatan dengan Iran mengenai pembelian pesawat nirawak serang Shahed-136 dan Mohajer-6, beserta peralatan terkait.
Iran telah berulang kali dan dengan tegas membantah tuduhan keterlibatan dalam konflik militer atau perang antara Rusia dan Ukraina.