Iran Balas Kritik Barat yang Bungkam terhadap Penindasan Perempuan di Prancis

Iran Balas Kritik Barat yang Bungkam terhadap Penindasan Perempuan di Prancis

Tehran, Purna Warta Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengkritik diamnya para menteri Barat terhadap penindasan terhadap perempuan di Prancis.

Polisi Prancis menunjukkan perilaku kekerasan, penindasan dan penghinaan terhadap para perempuan yang memprotes reformasi Macron terhadap undang-undang pensiun Prancis, yang diikuti banyak kecaman dan memicu banyak perdebatan.

Baca Juga : Kongres Amerika Serikat Akui Kegagalan Melawan Iran

Dalam sebuah tweet pada hari Sabtu, Nasser Kanani mengatakan bahwa dengan kekerasan saat ini terhadap para pengunjuk rasa Prancis, terutama para perempuan, pertanyaan tetap ada di benak masyarakat umum bahwa di mana feminis dan menteri perempuan Australia, Kanada, dan Eropa harus mendukung perempuan Prancis.

“Mengapa mereka tidak mengadakan konser massal untuk mendukung hak-hak perempuan Prancis yang melakukan protes?” tanya Kanani.

Pemerintah Prancis menindas wanita negara dan memukuli mereka secara brutal karena dalam beberapa bulan terakhir mendukung sekelompok perusuh, baik pria maupun wanita. Sementara di Iran yang membunuh warga sipil dan pasukan keamanan, termasuk petugas polisi, merusak properti publik, membakar orang, dan menyerang ambulans hanya untuk melanggar kode berpakaian negara.

Baca Juga : Meski Dikecam, Israel Lanjutkan Pembangunan 1.000 Rumah Pemukiman Ilegal

Kerusuhan dan perkelahian dipicu di Iran pada September 2022 dengan dalih Mahsa Amini, seorang wanita berusia 22 tahun, yang meninggal karena serangan jantung mendadak di sebuah pusat polisi di Teheran pada Selasa, 13 September, setelah dibawa ke sana untuk pelanggaran kode berpakaian bersama dengan beberapa wanita lain.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *