Iran: AS Tidak Berkompeten Berbicara mengenai HAM

Teheran, Purna Warta– Tindakan keras polisi AS terhadap demonstrasi pro-Palestina menunjukkan kesenjangan besar antara perkataan dan perbuatan Washington, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, seraya menambahkan bahwa para pejabat Amerika tidak kompeten untuk mengomentari hak asasi manusia atau kebebasan berekspresi.

“Gambaran yang disesalkan tentang polisi AS yang melakukan tindakan brutal terhadap profesor universitas pro-Palestina yang memprotes dukungan AS terhadap rezim Zionis yang kejam, mengungkap kesenjangan yang mendalam antara perkataan dan tindakan dalam perilaku pemerintah AS terhadap penilaian global,” kata Nasser Kanaani dalam sebuah pernyataan. posting di akun X-nya pada hari Jumat.

“Para pejabat AS tidak memiliki landasan moral yang tinggi mengenai hak asasi manusia, hak-hak perempuan dan kebebasan berbicara,” tambahnya.

Polisi AS telah menangkap ratusan pengunjuk rasa pro-Palestina di beberapa universitas selama seminggu terakhir.

Pada hari Jumat, setidaknya 40 pengunjuk rasa ditangkap di Denver di Kampus Auraria, sebuah institusi yang dimiliki oleh Universitas Colorado Denver, Universitas Negeri Metropolitan Denver dan Community College of Denver.

Di Texas, rektor Universitas Texas di Austin, Jay Hartzell, menghadapi reaksi serupa dari para dosen pada hari Jumat, dua hari setelah ia bergabung dengan Gubernur Partai Republik Greg Abbott dalam memanggil polisi untuk membubarkan protes damai pro-Palestina.

Lusinan pengunjuk rasa ditahan, namun tuntutan dibatalkan karena pihak berwenang tidak memiliki kemungkinan penyebab –atau alasan yang masuk akal– untuk melakukan penangkapan tersebut, kata Kantor Kejaksaan Travis County.

Hampir 200 anggota fakultas universitas menandatangani surat yang menyatakan tidak percaya pada Hartzell karena dia “tidak perlu membahayakan mahasiswa, staf, dan dosen” ketika polisi yang mengenakan perlengkapan antihuru-hara dan menunggang kuda bergerak melawan para pengunjuk rasa.

Sementara itu, ratusan pengunjuk rasa di Universitas George Washington di Washington, D.C., masih berkumpul untuk hari kedua pada hari Jumat. Pihak sekolah mengatakan siswanya tidak mengikuti petunjuk untuk keluar, dan beberapa siswa diskors dan dilarang masuk kampus untuk sementara.

Protes yang dipimpin mahasiswa terhadap perang Israel di Gaza telah menyebar ke luar negeri.

Di universitas Science Po di Paris, pengunjuk rasa pro-Israel menantang mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung sekolah pada hari Jumat. Polisi memisahkan kedua belah pihak.

Mahasiswa pro-Palestina di universitas bergengsi tersebut kemudian setuju untuk membatalkan tindakan mereka sebagai imbalan atas “debat internal” tentang hubungan universitas tersebut dengan Israel.

Setidaknya 34.356 warga Palestina tewas dan 77.368 luka-luka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *