Teheran, Purna Warta – Duta Besar Iran untuk PBB mengatakan Amerika Serikat bertanggung jawab penuh atas tindakan memprovokasi dan mempersenjatai rezim Israel untuk melakukan tindakan agresi terhadap Republik Islam.
Baca juga: Iran dan Arab Saudi Perluas Kerja Sama di Bidang Transportasi Udara
Amir Saeid Iravani menyampaikan pernyataan tersebut dalam surat yang ditujukan kepada Dewan Keamanan PBB pada hari Senin setelah Presiden AS Joe Biden mengatakan dalam sebuah konferensi pers di Berlin bahwa ia mengetahui “bagaimana dan kapan Israel bermaksud melancarkan serangan terhadap Republik Islam.”
Utusan tersebut menyebut pernyataan tersebut “sangat mengkhawatirkan dan provokatif,” dengan mengatakan bahwa pernyataan tersebut menunjukkan “persetujuan diam-diam dan dukungan eksplisit AS terhadap agresi militer ilegal Israel terhadap Iran.” Iravani mengatakan dukungan tersebut, yang telah membuat Washington mempersenjatai Tel Aviv dengan keahlian teknis dan persenjataan canggih, “akan membuat pemerintah AS ‘terlibat’ dalam setiap agresi Israel terhadap Iran dan konsekuensinya.”
Rezim Israel, yang menikmati dukungan politik dan militer habis-habisan dari Amerika Serikat, sekutu terbesarnya, telah mengancam akan menyerang wilayah Iran sebagai tanggapan atas serangan balasan negara itu terhadap wilayah Palestina yang diduduki pada awal Oktober. Pembalasan itu membuat Iran menargetkan pangkalan militer dan intelijen entitas Zionis sebagai balasan atas tindakan agresi mematikan rezim tersebut terhadap negara-negara regional, termasuk Republik Islam.
Teheran telah membela pembalasan itu sebagai tindakan pembelaan diri yang sah yang terjadi setelah periode pengendalian diri yang panjang.
Washington, Iravani mengingatkan, telah terlibat dalam perang genosida rezim Israel pada Oktober 2023-sekarang di Jalur Gaza dan eskalasi mematikan terhadap Lebanon karena memberikan Tel Aviv dukungan militer yang cukup.
Baca juga: Iran Tegaskan Kedaulatan Atas Kepulauan Teluk Persia
Dukungan yang membuat rezim Israel berani melakukan tindakan agresi regional lebih lanjut bertentangan dengan klaim konsisten AS untuk mendukung de-eskalasi di kawasan itu, utusan itu mencatat.
Iravani menghimbau Dewan Keamanan untuk dengan tegas mengutuk perilaku sembrono tersebut dari pihak pemerintahan Amerika dan menuntut agar Amerika segera memenuhi kewajibannya berdasarkan hukum internasional dan Piagam PBB.