Iran Akan Luncurkan Konstelasi Satelit ‘Shaheed Soleimani’ pada 2025

Teheran, Purna Warta – Kepala Organisasi Antariksa Iran telah mengumumkan bahwa peluncuran konstelasi satelit ‘Shaheed (martir) Soleimani’ akan dimulai pada akhir Maret 2025.

Dalam wawancara dengan Kantor Berita Tasnim, Hassan Salarieh, kepala Organisasi Antariksa Iran, memberikan informasi terkini tentang proyek antariksa negara tersebut. Topik yang dibahas meliputi status satelit Iran, kemajuan dalam industri antariksa, dan peluncuran di masa mendatang.

Salarieh menyatakan bahwa konstelasi satelit ‘Shaheed Soleimani’, yang dirancang untuk meningkatkan Internet of Things (IoT), terdiri dari 20 satelit yang saat ini sedang dibangun.

Ia menyoroti bahwa satelit seri ‘Research’, termasuk Research 1, 2, 3, dan 4, telah menjalani proses tender atau mulai dibangun.

Ia juga menyebutkan pengembangan satelit ‘Pars 2’ dan ‘Pars 3’, beserta dua satelit radar. Salarieh menekankan peluncuran yang akan datang, termasuk satelit ‘Nahid 2’ dan ‘Nahid 3’, yang siap untuk digunakan.

Ia mencatat bahwa konstelasi ‘Shaheed Soleimani’ mungkin akan melakukan uji peluncuran pada awal 2025, dengan peluncuran utama ditetapkan pada Maret 2026.

“Beberapa uji peluncuran dilakukan untuk satelit baru guna mengatasi masalah apa pun di orbit,” kata Salarieh. Satelit ‘Pars 1’ yang ditingkatkan akan diluncurkan selama dekade Fajr (peringatan 10 hari atas kemenangan Revolusi Islam yang diadakan antara 1 dan 11 Februari), imbuhnya.

Membahas satelit Iran yang ada, Salarieh menjelaskan bahwa beberapa telah mencapai akhir masa operasionalnya. Ia menyoroti satelit ‘Mehda’, yang diluncurkan pada Februari 2023, sebagai platform telekomunikasi aktif di orbit.

Membahas peran universitas dalam pengembangan satelit, Salarieh menyatakan, “Banyak satelit yang dibangun langsung oleh universitas, memainkan peran penting dalam melatih spesialis dan mengembangkan teknologi inti antariksa.”

Ia menambahkan bahwa banyak perusahaan berbasis pengetahuan yang bekerja sama dengan Organisasi Antariksa telah muncul dari universitas.

Lebih jauh, Salarieh menyebutkan perjanjian yang sedang berlangsung dengan universitas dan Wakil Presiden untuk Sains dan Teknologi untuk mendorong teknologi antariksa berorientasi masa depan, yang menggarisbawahi kontribusi signifikan perusahaan spin-off yang berafiliasi dengan universitas terhadap industri antariksa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *