Sana’a, Purna Warta – Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengutuk keras aksi agresi baru yang dilakukan Amerika Serikat dan Inggris terhadap beberapa wilayah di barat laut Yaman.
Baca juga: Pendaratan 20 Menit Helikopter Militer Rezim Israel di Damaskus
Dalam pernyataannya pada Senin (16/12), diplomat Iran itu mengatakan bahwa AS dan Inggris terus melakukan agresi militer bersama terhadap Yaman, bersamaan dengan dukungan tak tergoyahkan kedua negara tersebut terhadap perang genosida rezim Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza.
Ia menambahkan bahwa serangan semacam itu adalah pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa yang dilakukan oleh dua anggota tetap Dewan Keamanan PBB.
Baghai memuji dukungan dan solidaritas “yang terhormat” dari rakyat Yaman terhadap rakyat Palestina dalam menghadapi pendudukan dan pembantaian oleh rezim Israel.
Juru bicara Iran itu menyerukan kepada komunitas internasional, organisasi global, serta negara-negara Muslim untuk memenuhi kewajiban hukum dan kemanusiaan mereka dalam mendukung rakyat Yaman yang tertindas serta menentang agresi militer AS-Inggris dan tindakan destabilisasi di kawasan Asia Barat.
Pesawat-pesawat tempur Amerika dan Inggris pada Senin pagi melakukan serangan udara bersama terhadap target-target di provinsi Hajjah, Yaman, di tengah operasi maritim yang sedang berlangsung oleh negara Arab tersebut terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel dan sekutunya di Laut Merah.
Menurut laporan, serangan udara tersebut menghantam area Buhais di distrik Midi di provinsi itu. Namun, belum ada rincian mengenai kemungkinan korban jiwa atau kerusakan yang diungkapkan.
Baca juga: Operasi Komando Siber Amerika Untuk Negara-Negara Dunia
Pesawat-pesawat militer AS dan Inggris juga menyerang sejumlah lokasi di distrik At Tuhayta di provinsi barat strategis, Hudaydah. Detail tentang potensi kerugian manusia atau materi akibat serangan tersebut belum tersedia.
Rakyat Yaman secara terbuka menyatakan dukungan mereka untuk perjuangan Palestina melawan pendudukan Israel sejak rezim tersebut melancarkan perang yang menghancurkan di Gaza pada 7 Oktober 2023.