Brasilia, Purna Warta – Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva mengatakan Iran harus terus menjadi mitra komersial penting bagi Brazíl di tahun-tahun mendatang.
“Untuk pertama kalinya, saya bertemu dengan Ibrahim Raisi, presiden Iran, salah satu negara yang akan bergabung dengan BRICS pada tahun 2024,” tulis Lula dalam postingan yang dipublikasikan di halaman surat kabar, setelah pertemuan puncak blok tersebut di Johannesburg.
Baca Juga : Polisi Bubarkan Tim Teror di Iran Tenggara
“Iran adalah importir produk Brasil terbesar di Timur Tengah pada tahun 2022, dengan mengimpor komoditas senilai hampir $4,3 miliar, dan harus terus menjadi mitra komersial penting bagi Brazil di tahun-tahun mendatang.”
Brazil adalah mitra dagang utama Iran. Ekspornya ke Iran meliputi pakan ternak dan daging, serta produk lainnya, sedangkan impornya sebagian besar mencakup pupuk, termasuk urea yang dipasok oleh perusahaan petrokimia Iran.
Iran berharap dapat melipatgandakan perdagangannya dengan Brazil dalam beberapa tahun untuk mencapai target tahunan sebesar $10 miliar, kata Fakhreddin Amerian, yang memimpin pusat perdagangan Iran di Brazil dan mengepalai Kamar Dagang Bersama Iran-Brazil (IBJCC), pada awal Juni.
Raisi dan rekannya dari Brazil bertemu di sela-sela pertemuan ke-15 kelompok negara berkembang BRICS di kota terbesar di Afrika Selatan, Johannesburg.
Baca Juga : Iran Ajukan Dakwaan Terhadap 3 Teroris Dalam Serangan Shah Cheragh
BRICS dibentuk dan awalnya terdiri dari Brazil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan, yang secara kolektif mewakili sekitar 40% populasi global dan seperempat produk domestik bruto (PDB) dunia.
Iran termasuk di antara puluhan negara yang mencari keanggotaan di BRICS dan telah mengajukan permohonan resmi untuk bergabung dengan badan tersebut.