HomeTimur TengahIran Abaikan Ancaman Retorika Perang Netanyahu

Iran Abaikan Ancaman Retorika Perang Netanyahu

Teheran, Purna Warta Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kana’ani meremehkan retorika dan ancaman perang yang dibuat oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terhadap Teheran, dan mengatakan bahwa rezim Zionis terjebak dalam rawa di Jalur Gaza.

Baca Juga : Rakyat Iran Berikan Penghormatan Terakhir terhadap 5 Penasihat IRGC yang Gugur di Suriah

Ancaman Israel terhadap Iran sekali lagi menunjukkan “sifat agresif dan kriminal” dari rezim Zionis,” kata Kana’ani kepada wartawan pada hari Senin (22/1), menekankan bahwa Tel Aviv menimbulkan ancaman terhadap keamanan dan stabilitas regional dan global.

Juru bicara tersebut menambahkan bahwa Iran menganggap “ancaman dan retorika seperti itu” sebagai “batal demi hukum”, dan memperingatkan bahwa tindakan rezim Zionis terhadap Teheran tidak akan dibiarkan begitu saja.

Menjawab pertanyaan wartawan di Tel Aviv pada hari Kamis mengenai tindakan anti-Teheran, Netanyahu mengklaim bahwa “Israel sudah melakukan serangan langsung terhadap Iran”.

Para pejabat Iran telah berulang kali memperingatkan bahwa kesalahan apa pun yang dilakukan AS dan Israel akan dibalas dengan tanggapan tegas dan tegas dari Teheran. Mereka mengatakan Washington dan Tel Aviv sangat menyadari kemampuan dan kapasitas Teheran, dan memperingatkan bahwa Teheran tidak akan berkompromi atau bercanda dengan keamanan nasionalnya.

Iran mengatakan rezim Israel hanya bermain-main karena tidak mempunyai kekuatan dan membutuhkan kemampuan untuk mengambil tindakan nyata terhadap Teheran, namun memperingatkan bahwa mereka tidak akan ragu untuk menghancurkan Israel jika ada tindakan sekecil apa pun yang dilakukan rezim Zionis.

Baca Juga : Ini Alasan Peluncuran Satelit Soraya Disebut Terobosan Luar Angkasa yang Besar bagi Iran

Selama konferensi pers, Kana’ani menyarankan Netanyahu untuk menyelamatkan rezim Zionis dari kesulitan yang telah mereka alami di daerah kantong yang terkepung selama tiga bulan terakhir, daripada berpikir untuk melancarkan perang lagi.

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here