Bagdad, Purna Warta – Pejabat militer Irak mengumumkan pada hari Kamis bahwa unit pertahanan udara mereka mencegat dan menjatuhkan drone Turki di langit di atas Kirkuk, sebuah kota yang terkenal dengan sumber daya minyaknya yang kaya.
Baca juga: Yaman Rilis Video Terbaru Serangan Terhadap Kapal Sounion
Brigadir Jenderal Abdul Salam, wakil komandan pertahanan udara Irak, memberi tahu wartawan bahwa drone tersebut memasuki wilayah udara Irak dari arah Sulaymaniyah.
Ia mengonfirmasi bahwa Angkatan Udara Irak berhasil menembak jatuh drone Turki di wilayah Chiman, Kirkuk.
Angkatan Udara Irak mengeluarkan pernyataan yang menjelaskan bahwa drone tersebut telah diperingatkan sesuai protokol sebelum dijatuhkan oleh pertahanan udara.
Pernyataan tersebut juga menyebutkan bahwa drone tersebut menabrak rumah warga sipil, yang mengakibatkan kerusakan material saja.
“Berdasarkan pemeriksaan bagian reruntuhan drone, drone tersebut diidentifikasi sebagai model Turki,” tambah pernyataan tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki Oncu Keceli menyatakan bahwa otoritas Turki dan Irak tengah berkoordinasi untuk mengklarifikasi insiden tersebut.
Keceli menegaskan kembali komitmen Turki untuk memerangi terorisme, dengan menekankan pentingnya kerja sama antara Turki dan Irak.
Dalam pernyataan yang diunggah di platform media sosial X, Keceli menekankan kolaborasi antara kedua negara dalam memerangi terorisme, termasuk keputusan Irak untuk menetapkan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) sebagai organisasi terlarang.
“Kedua negara bertekad agar kerja sama ini membuahkan hasil konkret di lapangan dan agar koordinasi antara otoritas yang berwenang ditingkatkan,” tulis Keceli.
Turki sering melakukan serangan darat dan udara terhadap apa yang diidentifikasinya sebagai posisi PKK di Irak utara.
Baca juga: Serangan Roket Targetkan Fasilitas Militer AS di Deir ez-Zur, Suriah
Baghdad telah memanggil utusan Ankara beberapa kali untuk memprotes operasi ini.
PKK, kelompok militan Kurdi, telah terlibat dalam konflik lama dengan Turki, yang menuntut otonomi.
Operasi militer Turki terhadap tempat persembunyian PKK meluas hingga ke Irak utara dan Suriah. Konflik antara Turki dan kelompok militan, yang telah berlangsung lebih dari tiga dekade, telah mengakibatkan lebih dari 40.000 kematian.