Irak: Rezim Zionis Alami Kekalahan yang Tidak Terelakkan

Bagdad, Purna Warta – Kelompok perlawanan antiteror Irak Kata’ib Hezbollah memuji bangsa Palestina dan gerakan perlawanan Hamas karena meraih kemenangan besar atas rezim Zionis, yang menurutnya telah mengalami kekalahan yang tak terelakkan.

“Meskipun mendapat dukungan tanpa syarat dari Amerika Serikat dan banyak kekejaman yang dilakukan terhadap negara yang tak berdaya dan patut dicontoh, penjajah Israel tidak mampu mematahkan tekad para pejuang perlawanan dan membuat warga Palestina bertekuk lutut,” kata Kata’ib Hezbollah (Brigade Hezbollah) dalam sebuah pernyataan pada Senin.

Ditambahkannya, “Israel telah mengalami kekalahan yang tidak dapat diperbaiki dalam menghadapi keteguhan legendaris bangsa Palestina yang tangguh dan barisan perlawanannya, yang telah berubah menjadi teladan internasional dalam hal tekad dan keberanian.”

Kata’ib Hezbollah melanjutkan dengan mencatat bahwa kewajiban agama kepada bangsa Muslim, khususnya kepada orang-orang Gaza yang teguh, mengharuskan kelompok perlawanan antiteror Irak untuk menangkal kejahatan musuh.

“Untuk alasan ini, Barisan Kebenaran mendedikasikan para martir, pemimpin besar, dan pejuang pemberani, yang dipimpin oleh [mantan sekretaris jenderal gerakan perlawanan Hezbollah Lebanon] Sayyed Hassan Nasrallah,” pernyataan itu juga berbunyi.

Kata’ib Hezbollah menggambarkan masalah Palestina sebagai “masalah utama dan terdepan” dunia Muslim, dan menekankan bahwa pembebasan semua tanah yang diduduki Israel dari sungai hingga laut merupakan tujuan utama semua orang yang terhormat dan mencintai kebebasan dari Umat Islam.

Slogan “Dari sungai ke laut, Palestina akan bebas”, yang populer selama demonstrasi pro-Palestina, merujuk pada wilayah antara Laut Tengah dan Sungai Yordan, dan melambangkan hak untuk kembali, dekolonisasi wilayah Palestina, dan penolakan pendudukan Israel.

Pihak berwenang Israel membebaskan 90 warga Palestina dari penjara militer Ofer Israel sekitar pukul 1:30 pagi waktu setempat (2330 GMT) pada hari Senin. Pembebasan itu terjadi beberapa jam setelah Hamas membebaskan tiga tawanan Israel dari Gaza, pada hari pertama kesepakatan gencatan senjata.

Warga Palestina yang dibebaskan termasuk politisi Khalida Jarrar dan jurnalis Rula Hassanein. Beberapa warga Palestina yang dibebaskan menggambarkan kondisi di penjara Israel yang sulit, termasuk kurangnya perawatan medis dan kurungan isolasi.

Di antara 90 tahanan yang dibebaskan terdapat wanita dari Timur al-Quds dan anak di bawah umur. Pembebasan tahanan tersebut merupakan bagian dari perjanjian gencatan senjata Gaza antara Israel dan Hamas yang mulai berlaku pada hari Minggu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *