Doha, Purna Warta – Sebuah investigasi gabungan telah mengidentifikasi seorang komandan militer Israel yang secara khusus memberi perintah untuk menembaki mobil yang membawa Hind Rajab, gadis Palestina berusia enam tahun, beserta keluarganya — serangan yang juga menargetkan ambulans-ambulans yang dikirim untuk menyelamatkannya.
Menurut Yayasan Hind Rajab dan Al Jazeera, perintah tersebut diberikan oleh Mayor Sean Glass, seorang komandan kompi dalam militer Israel.
Glass, yang memimpin kompi “Vampire Empire” di bawah Batalyon ke-52 Brigade Lapis Baja ke-401, dilaporkan berada di dalam tank ketika ia mengeluarkan perintah untuk menembaki kendaraan tersebut di wilayah Gaza.
Serangan itu, yang memicu kecaman internasional, menewaskan Hind dan beberapa anggota keluarganya.
Tak lama kemudian, serangan terarah kedua menghancurkan ambulans milik Palang Merah Palestina (PRCS) yang dikirim ke lokasi kejadian, menewaskan dua petugas medis yang berada di dalamnya.
Laporan baru menyebutkan bahwa serangan susulan itu juga dilakukan di bawah rantai komando yang sama.
“Aku Takut Sekali, Tolong Datanglah…”
Pada 29 Januari, Hind tengah bepergian dengan pamannya, istri pamannya, dan keempat anak mereka, melarikan diri dari pertempuran di lingkungan Tel al-Hawa, Kota Gaza, ketika kendaraan mereka dihujani tembakan oleh pasukan Israel.
Terjebak di dalam mobil yang berlubang akibat peluru dan dikelilingi oleh jasad keluarganya, gadis kecil itu menghubungi layanan darurat dan selama lebih dari tiga jam memohon pertolongan, mengatakan bahwa sebuah tank Israel tampak mendekat.
“Tolong jemput aku. Kalian akan datang menjemputku, kan? Aku takut sekali, tolong datang…”
— terdengar dalam rekaman panggilan darurat yang dirilis oleh Palang Merah Palestina (PRCS).
Dua petugas penyelamat, Yousef Zeino dan Ahmed al-Madhoun, dikerahkan untuk menyelamatkan Hind, namun kontak dengan mereka terputus, begitu pula dengan gadis kecil itu.
Laporan ke Mahkamah Pidana Internasional (ICC)
Sehari setelah film dokumenter tentang insiden ini ditayangkan, Yayasan Hind Rajab mengajukan laporan resmi ke Mahkamah Pidana Internasional (ICC), dengan menyebut 24 tentara dan komandan Israel sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pembunuhan Hind, enam anggota keluarganya, serta dua petugas medis PRCS yang secara sengaja diserang saat berupaya menyelamatkan gadis tersebut.
Pada 10 Februari, jasad Hind dan keluarganya ditemukan di dalam mobil. Hanya beberapa meter dari lokasi itu, sebuah ambulans hangus ditemukan bersama sisa-sisa jenazah dua paramedis yang mencoba menyelamatkannya.
335 Peluru Ditembakkan, Tank Punya Pandangan Jelas
Sebuah investigasi oleh Forensic Architecture kemudian menemukan bahwa sebanyak 335 peluru ditembakkan ke arah mobil tersebut, dan bahwa operator tank memiliki pandangan jelas terhadap dua anak di dalam kendaraan.
Menurut Konvensi Jenewa dan Statuta Roma, Hind Rajab, keluarganya, serta dua paramedis yang berupaya menyelamatkannya adalah korban dari kejahatan serius dan kompleks, yang mencakup beragam pelanggaran berat dan kejahatan perang.