Teheran, Purna Warta – Kementerian Luar Negeri Iran meminta pemerintah Prancis untuk meluncurkan investigasi serius atas pembunuhan dua warga negara Iran dalam insiden penembakan di Prancis utara.
Vahid Jalalzadeh, wakil menteri luar negeri Iran untuk urusan konsuler telah menyuarakan kesedihan yang mendalam atas terbunuhnya dua warga negara Iran dalam serangan bersenjata yang mencurigakan, yang diduga bermotif rasisme, di Prancis.
Menyampaikan belasungkawa kepada keluarga kedua warga negara Iran tersebut, Jalalzadeh meminta otoritas keamanan dan peradilan terkait di Prancis untuk menangani masalah ini dengan serius dan memberikan informasi yang transparan tentang kasus tersebut, situs web kementerian melaporkan.
Mengacu pada langkah-langkah yang diambil oleh Kedutaan Besar Iran di Paris, Jalalzadeh mengatakan bahwa segera setelah kedutaan diberitahu tentang kematian dua warga negara Iran dalam kejahatan bersenjata tersebut, pihaknya menghubungi pihak berwenang Prancis, menindaklanjuti masalah tersebut, dan menuntut identifikasi, penuntutan, dan hukuman bagi para pelaku kejahatan tersebut.
Ia menambahkan bahwa Kementerian Luar Negeri Iran juga telah menghubungi Kedutaan Besar Prancis di Teheran untuk menggarisbawahi perlunya penyelidikan hukum menyeluruh, dan penuntutan terhadap para pelaku, pemberian keadilan, dan pembayaran uang tebusan kepada keluarga korban.
Jalalzadeh menekankan bahwa Kementerian Luar Negeri terus berupaya dengan serius untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya guna melindungi hak-hak warga negara Iran di luar negeri. Ia mengatakan selain memfasilitasi pemulangan jenazah dua warga negara Iran tersebut ke Iran, Kementerian Luar Negeri akan menindaklanjuti masalah tersebut hingga semua keadaan insiden tersebut diklarifikasi dan keadilan ditegakkan.
Pada tanggal 14 Desember, dua warga negara Iran tersebut tewas di Loon-Plage dekat kota Dunkirk di Prancis utara. Mereka diserang dan dibunuh dengan senjata api oleh seseorang yang identitasnya belum diungkapkan meskipun telah ditahan oleh polisi.