Tehran, Purna Warta – Kepala Departemen Kehakiman di Kerman, Hujjatulislam Ibrahim Hamidi mengatakan pada hari Selasa (11/10) bahwa tahanan telah terlibat dalam kegiatan spionase untuk rezim Zionis dan “berniat untuk melakukan tindakan anti-keamanan dan tindakan sabotase di provinsi tersebut,”
“Plot itu, bagaimanapun berhasil digagalkan berkat kewaspadaan Organisasi Intelijen IRGC,” tambahnya.
“Pejabat kehakiman mengatakan pria itu – yang identitasnya tidak diungkapkan – beroperasi di Iran dengan kedok seorang pengusaha. Dia telah melakukan perjalanan ke berbagai negara dengan tujuan mentransfer informasi dan menerima pelatihan dari operasi Israel untuk operasi sabotase,” tambahnya.
“Tujuan terakhir sebelum penahanannya adalah Erbil, ibu kota wilayah semi-otonom Kurdistan Irak,” kata Hamidi.
Orang tersebut dilaporkan menggunakan platform media sosial dan perangkat lunak terenkripsi untuk berkomunikasi dengan agen mata-mata dan militer rezim Israel.
Tahanan itu, kata laporan itu, bermaksud meninggalkan negara itu untuk bertemu dengan seorang agen Israel di salah satu negara regional dan menerima misi baru, tetapi dia ditangkap sebelum meninggalkan negara itu.
Kembali pada bulan Juli, Kementerian Intelijen menangkap jaringan agen mata-mata Israel Mossad di perbatasan barat, menyita sejumlah besar senjata dan amunisi yang mereka rencanakan untuk digunakan untuk memprovokasi kerusuhan dan teror di dalam negeri.
Juga pada bulan April, mereka menangkap tiga agen yang bekerja untuk agen mata-mata Israel di provinsi tenggara negara itu, Sistan dan Baluchestan.