Teheran, Purna Warta – Dalam pernyataan yang dirilis pada Minggu (24/9), Kementerian Intelijen Iran menyatakan pasukannya telah menetralisir 30 operasi teroris dan menangkap 28 teroris yang dilaporkan akan melancarkan serangan terorisme serentak.
Serangan-serangan tersebut, yang bertujuan untuk membunuh orang-orang saat terjadi ledakan, semuanya dimaksudkan untuk terjadi pada peringatan kerusuhan yang pecah pada bulan September 2022. Daerah sasarannya adalah daerah padat penduduk di ibu kota Teheran.
Baca Juga : Miris, Angka Kasus Pemerkosaan di Tempat Kerja Makin Meningkat di Inggris
“Operasi yang direncanakan bertujuan untuk melemahkan keamanan dan otoritas negara dan memberikan citra Iran yang tidak stabil. Teroris ingin negara ini tenggelam dalam ketakutan dan keputusasaan dan pada akhirnya berupaya untuk mendorong kekerasan dan kerusuhan,” bunyi pernyataan Kementerian Intelijen.
Pasukan intelijen telah mampu menangkap 28 orang sehubungan dengan rencana serangan dalam beberapa hari terakhir. Tahanan yang ditangkap di provinsi Teheran, Alborz, dan Azerbaijan Barat, semuanya adalah anggota ISIS dan memiliki pengalaman melayani kelompok teror di Suriah, Afghanistan, Pakistan, dan wilayah Kurdistan di Irak.
Sejumlah besar bahan peledak, puluhan alat peledak, 17 pistol buatan AS, beberapa perangkat komunikasi pintar dan satelit, rompi bunuh diri, dan sejumlah besar mata uang asing disita dari para teroris, jelas kementerian tersebut.
Baca Juga : Presiden Raisi: Hak-hak Warga Armenia Karabakh Harus Dilindungi
Kementerian Intelijen menjelaskan, “Meskipun ada keterlibatan ISIS, rancangan dan rencana pelaksanaan serangan yang gagal baru-baru ini jauh lebih canggih daripada operasi kelompok tersebut pada umumnya. Serangan-serangan tersebut memiliki kemiripan yang signifikan dengan metode yang biasa digunakan oleh rezim Israel”.
Pernyataan tersebut menambahkan penggunaan berbagai taktik yang rumit, keterlibatan agen yang sangat profesional, dan pemanfaatan platform media sosial dan aplikasi perpesanan yang luas, terutama WhatsApp, yang semuanya menunjukkan adanya dalang di balik layar.
Kementerian juga menyatakan bahwa dua pasukan intelijen Iran terluka dalam operasi penangkapan tersebut.
Baca Juga : Kepala Nuklir Iran: Israel Telah Membahayakan Kredibilitas NPT dan IAEA
Menteri Intelijen Esmail Khatib sebelumnya mengumumkan bahwa Iran telah membongkar 400 bom di seluruh negeri sejak Maret. Hampir 200 teroris juga telah ditangkap dalam beberapa bulan terakhir.