Teheran, Purna Warta – Pemimpin Revolusi Islam Ayatullah Sayid Ali Khamenei bertemu dengan delegasi yang mewakili gerakan perlawanan Palestina Hamas yang dipimpin oleh ketua politbiro kelompok tersebut Ismail Haniyeh di Teheran pada 26 Maret 2024.
Dalam pertemuan tersebut, Imam Ali Khamenei mengatakan Iran memiliki kebijakan tetap untuk memberikan dukungan kepada Palestina dan masyarakat di Gaza yang menderita akibat agresi brutal Israel selama hampir enam bulan.
Ayatollah Khamenei menyampaikan pernyataan tersebut dalam pertemuan di Teheran pada hari Selasa dengan delegasi gerakan perlawanan Palestina Hamas yang dipimpin oleh ketua politbiro kelompok tersebut Ismail Haniyeh.
“Republik Islam Iran tidak akan pernah ragu untuk mendukung perjuangan Palestina dan rakyat Gaza yang tertindas dan tangguh,” katanya.
Rahbar memuji masyarakat Gaza atas “kesabaran bersejarah” yang mereka tunjukkan dalam menghadapi agresi Israel, dan mengatakan bahwa kesabaran telah menjadi sumber martabat dan kebanggaan bagi Islam dan umat Islam.
“Fenomena besar kesabaran masyarakat di Gaza telah menjadikan isu Palestina menjadi isu dominan dunia meski ada keinginan musuh,” ujarnya.
Ayatollah Khamenei juga memberikan penghormatan kepada Saleh al-Arouri, seorang anggota biro politik Hamas, yang dibunuh di ibu kota Lebanon, Beirut pada bulan Januari dalam serangan pesawat tak berawak yang dikaitkan dengan rezim Israel.
Dalam pertemuan tersebut, Haniyeh mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan bangsa Iran atas dukungan yang telah mereka berikan kepada perjuangan Palestina dan masyarakat di Gaza selama perang yang sedang berlangsung.
Dia juga memberi penjelasan kepada Ayatollah Khamenei tentang perkembangan politik terkini seputar perang di Gaza dan situasi di lapangan.
Dia mengatakan rezim Israel telah gagal mencapai tujuan apa pun yang dinyatakannya pada awal perang pada bulan Oktober karena “kesabaran dan ketabahan yang patut dicontoh” yang ditunjukkan oleh rakyat Palestina dan kelompok perlawanan di Gaza.
Haniyeh tiba di Teheran pada Selasa pagi beberapa jam setelah Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengadopsi resolusi yang menuntut gencatan senjata segera antara kelompok tersebut dan Israel di Gaza.
Pemimpin senior perlawanan Palestina mengatakan setelah pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian bahwa resolusi DK PBB adalah tanda “isolasi yang belum pernah terjadi sebelumnya” bagi rezim Israel.