Beirut, Purna Warta – Hizbullah mengumumkan serangkaian serangan rudal terhadap permukiman Zionis di Palestina utara yang diduduki, sementara Israel terus mengebom Lebanon selatan, menewaskan sembilan warga sipil.
Baca juga: PBB: Tempat Penampungan Mendesak Dibutuhkan untuk Sejuta Warga Gaza sebelum Musim Dingin
Gerakan perlawanan Islam Lebanon Hizbullah, dalam pernyataan keempatnya pada hari Jumat, mengklaim bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap permukiman Zionis Israel di Ilaniya, menggunakan rudal Fadi-1.
Dalam sebuah pernyataan, Hizbullah mengatakan para pejuangnya, yang bertindak sebagai bentuk solidaritas dengan rakyat Gaza dan membela Lebanon, melancarkan serangan terhadap Ilaniya pada tanggal 27 September 2024, sebagai balasan atas agresi Israel.
Sebelumnya pada hari itu, Hizbullah mengumumkan bahwa mereka juga telah menargetkan permukiman Israel di Kiryat Ata di Palestina utara yang diduduki dengan jenis rudal yang sama.
Kelompok perlawanan itu kemudian mengonfirmasi dua serangan rudal di kota Tiberias, yang terletak di wilayah Palestina utara yang diduduki, sebagai bagian dari operasi yang sedang berlangsung.
Media Zionis melaporkan sirene peringatan berbunyi di dekat Danau Tiberias, diikuti oleh ledakan keras, sementara media Lebanon mengindikasikan bahwa gelombang baru serangan rudal diluncurkan dari wilayah Lebanon.
Surat kabar Israel Hayom melaporkan bahwa lima rudal mendarat di area terbuka di sekitar Tiberias.
Sementara itu, serangan udara Israel menghantam beberapa lokasi di Lebanon selatan pada hari Jumat. Media berita melaporkan serangan di dekat kota Tyre (Sour) dan kota Al-Sarafand dan Khirbet Selm.
Serangan pesawat nirawak Israel juga dilaporkan di dekat Badnayel, di wilayah Beqaa di Lebanon timur.
Sebuah serangan terhadap rumah tinggal di kota Shebaa menewaskan sembilan anggota keluarga, menurut sumber-sumber Lebanon.
Militer Israel menyatakan bahwa mereka telah menargetkan infrastruktur, pangkalan militer, dan platform peluncuran rudal Hizbullah di Lebanon selatan dalam lusinan serangan.
Laporan tambahan menunjukkan bahwa kota Al-Najariyeh juga terkena serangan, dan, untuk pertama kalinya, serangan udara Israel menargetkan kota perbatasan Arsal di distrik Baalbek di Lebanon timur.
Baca juga: UNRWA: 625.000 Anak yang Trauma Putus Sekolah Tinggal di Reruntuhan di Gaza
Israel telah menolak seruan global untuk gencatan senjata dengan Hizbullah dan melanjutkan kampanye pengeboman yang telah menewaskan lebih dari 700 orang di Lebanon sejak Senin.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan Washington akan terus mendukung Israel saat Tel Aviv mengamankan paket bantuan militer AS senilai $8,7 miliar, dan mengabaikan “garis merah” dalam serangan Israel di Gaza dan Lebanon.