Hizbullah Serang Pusat Komando Militer Israel dengan Artileri dan Roket

Hizbullah Serang Pusat Komando Militer Israel dengan Artileri dan Roket

Beirut, Purna Warta – Pejuang gerakan perlawanan Lebanon Hizbullah telah menyerang posisi pusat komando militer Israel di dekat perbatasan antara Lebanon dan wilayah pendudukan tahun 1948.

Saluran televisi al-Manar berbahasa Arab di Lebanon, mengutip pernyataan Hizbullah yang dirilis pada hari Sabtu, melaporkan bahwa kelompok tersebut meluncurkan proyektil ke pusat komando milik tentara Israel di barak Biranit di Israel utara, sehingga menyebabkan korban jiwa di daerah yang menjadi sasaran.

Baca Juga : Hamas: Tidak Ada lagi Pertukaran Tahanan sampai Perang Israel di Gaza Berakhir

Pejuang perlawanan Lebanon juga menyerang posisi di pos Israel Khirbat Maer dekat perbatasan. Tentara Israel kemudian menyatakan bahwa peluru ditembakkan ke daerah Shomera di Israel utara, dan mereka membalasnya dengan tembakan artileri.

Sementara itu, penembakan Israel menargetkan pinggiran kota perbatasan selatan Lebanon, Tayr Harfa, Naqoura, Maroun al-Ras, Yaroun, Blida, Alma al-Shaab dan al-Qawzah, kata TV al-Manar.

Serangan artileri dan roket dilakukan ketika Israel terus mengebom Jalur Gaza yang terkepung setelah gencatan senjata tujuh hari dengan gerakan perlawanan Palestina, Hamas, berakhir.

Hizbullah juga mengumumkan kematian satu lagi pejuangnya, yang diidentifikasi sebagai Khodor Abboud, yang berasal dari kota Deir Ames di Lebanon selatan.

Pada hari Jumat, Hizbullah mengatakan dua anggotanya termasuk di antara tiga orang yang tewas dalam serangan Israel di Lebanon selatan.

Baca Juga : Presiden Iran: Bungkamnya Dunia Semakin Menguatkan Rezim Zionis yang Membunuh Anak-anak

Kelompok tersebut dalam pernyataan terpisah mengidentifikasi anggota yang dibunuh sebagai Mohammad Mazraani dan Wajih Msheik.

Sebuah sumber yang dekat dengan kelompok tersebut mengatakan Mazraani dibunuh di rumahnya bersama ibunya, Nasifa.

Rezim Israel telah melancarkan serangan sporadis di Lebanon selatan sejak 7 Oktober, ketika mereka melancarkan perang dahsyat terhadap Jalur Gaza yang terkepung.

Hizbullah hampir setiap hari melancarkan serangan roket terhadap posisi Israel di perbatasan, sementara Israel melancarkan serangan udara dan artileri di Lebanon selatan.

Politisi senior Hizbullah Hassan Fadlallah mengatakan kelompoknya waspada dan siap setelah gencatan senjata Hamas-Israel berakhir.

Baca Juga : Presiden Kuba Dijadwalkan Kunjungi Iran untuk Tingkatkan Kerjasama

“Di Lebanon, kami prihatin menghadapi tantangan ini, waspada, dan selalu siap menghadapi segala kemungkinan dan bahaya apa pun yang mungkin timbul di negara kami,” ujarnya.

“Tidak ada yang berpikir bahwa Lebanon telah terhindar dari serangan Zionis atau bahwa apa yang terjadi di Gaza tidak akan mempengaruhi situasi di Lebanon,” kata Fadlallah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *