Lebanon, Purna Warta – Hizbullah Lebanon dan Perlawanan Islam di Irak telah melakukan operasi terpisah terhadap posisi militer Israel di wilayah pendudukan untuk mendukung warga Palestina di tengah perang genosida di Gaza.
Televisi al-Mayadeen Lebanon melaporkan bahwa pejuang Hizbullah meluncurkan tembakan ke tiga bangunan yang menampung pasukan Israel di moshav Even Menachem di Galilea Barat dan proyektil tersebut mengenai sasaran yang ditentukan dengan tepat.
Baca Juga : Rakyat Venezuela Memberi Penghormatan kepada Mendiang Presiden Iran Raisi
Kelompok perlawanan Lebanon juga menargetkan pertemuan tentara Israel di wilayah pendudukan, di seberang desa Yaroun di Lebanon selatan, dengan beberapa rudal.
Selain itu, Hizbullah melancarkan penyergapan terhadap tank tempur Merkava Israel, dan menyerangnya dengan peluru kendali anti-tank (ATGM) di Hutan Shtula. Rudal tersebut menghancurkan tank, dan menyebabkan awaknya tewas atau terluka.
Operasi tersebut terjadi setelah Hizbullah sebelumnya mengumumkan kematian salah satu pejuangnya, yang diidentifikasi sebagai Mohammad Farran dari kota Nabatiyeh di Lebanon selatan, dalam serangan pesawat tak berawak Israel.
Militer Israel menyebut Farran bertugas memproduksi senjata strategis milik Hizbullah di Lebanon selatan.
Hizbullah melakukan pembalasan atas terbunuhnya Farran dan sejumlah anak sekolah yang diteror dengan puluhan roket Katyusha yang ditembakkan ke dua pusat komando di pangkalan Illit dan pos terdepan Beit Hillel Israel.
Baca Juga : Militer Israel Berulang Kali Serang RS yang Terkepung di Gaza Utara
Serangan ini kemudian menargetkan peralatan pengawasan di pos Metula dan al-Raheb Israel.
Sementara itu, Perlawanan Islam di Irak, sebuah kelompok payung pejuang anti-teror, mengumumkan dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di saluran Telegram bahwa mereka telah menargetkan situs-situs penting Israel.
Koalisi meluncurkan drone kamikaze ke sasaran di kota pelabuhan Haifa di bagian barat laut wilayah Palestina yang diduduki.
Kelompok tersebut mengatakan operasi pembalasan tersebut merupakan bagian dari operasi tahap kedua melawan rezim Israel, dan untuk mendukung rakyat Palestina di Gaza.
Perlawanan Islam di Irak telah melancarkan banyak serangan terhadap sasaran-sasaran Israel sejak rezim pendudukan melancarkan perang genosida di Gaza pada awal Oktober.
Israel melancarkan perang di Gaza pada 7 Oktober setelah kelompok perlawanan Palestina melakukan operasi pembalasan mendadak ke wilayah pendudukan.
Bersamaan dengan perang tersebut, rezim tersebut telah melakukan pengepungan total terhadap wilayah pesisir, yang telah mengurangi aliran bahan makanan, obat-obatan, listrik, dan air ke wilayah Palestina.
Baca Juga : Hizbullah Serang Pos Terdepan Israel, Perlawanan Islam di Irak Targetkan Haifa
Perang Israel telah menewaskan sedikitnya 35.800 warga Gaza, kebanyakan dari mereka adalah wanita, anak-anak, dan remaja. Sebanyak 80.200 warga Palestina lainnya juga menderita luka-luka.
Militer Israel juga telah melakukan serangan terhadap wilayah Lebanon sejak saat itu, yang memicu serangan balasan dari Hizbullah untuk mendukung rakyat Palestina di Jalur Gaza.
Gerakan ini telah berjanji untuk terus melakukan operasi pembalasan selama rezim Tel Aviv terus melakukan serangan gencar di Gaza.