Beirut, Purna Warta – Gerakan perlawanan Lebanon, Hizbullah, telah melakukan serangan rudal dan pesawat nirawak skala besar baru terhadap pangkalan Israel, yang menargetkan posisinya jauh di dalam wilayah pendudukan.
Baca juga: Terluka Salam Serangan Israel, Kondisi Kesehatan Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan Memburuk
Dalam salah satu operasi pada Minggu malam, Hizbullah menargetkan Pangkalan Angkatan Laut Israel du Haifa dengan rentetan rudal.
Beberapa pangkalan Israel lainnya termasuk Mishar, Shraga, dan Doviv juga terkena serangan.
Kelompok tersebut menghancurkan sedikitnya enam tank Merkava Israel di berbagai medan termasuk Deir Mimas dan Bayyada.
Gerakan perlawanan tersebut melancarkan serangan, menargetkan hampir selusin permukiman Israel termasuk Yir’on, Kfar Blum, dan Sasa.
Beberapa perkumpulan pasukan Israel juga menjadi sasaran.
Sebelumnya pada Minggu, Hizbullah menembakkan ratusan roket ke sasaran di seluruh wilayah pendudukan utara termasuk di Tel Aviv.
Serangan tersebut memaksa jutaan pemukim Israel untuk berlindung.
Media Israel menggambarkan serangan tersebut sebagai serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak Oktober lalu.
Menurut media berbahasa Ibrani, sedikitnya 10 warga Israel terluka di Petah Tikva, sebelah timur Tel Aviv, serta Haifa dan Nahariya setelah roket menghantam wilayah tersebut.
Media Israel juga melaporkan bahwa ledakan terdengar di pusat kota Tel Aviv akibat pendaratan roket yang ditembakkan dari Lebanon. Sirene berbunyi di seluruh Tel Aviv saat Hizbullah menembakkan rentetan rudal ke sasaran Israel
Sirene serangan udara berbunyi di Tel Aviv dan sekitarnya setelah gerakan perlawanan Lebanon, Hizbullah, meluncurkan rentetan rudal terhadap sasaran militer di kota yang diduduki Israel.
Israel telah menargetkan Lebanon sejak Oktober 2023, ketika melancarkan perang genosida di Jalur Gaza.
Hizbullah telah menanggapi agresi tersebut dengan berbagai operasi pembalasan, yang menargetkan wilayah Palestina yang diduduki.
Baca juga: Kapasitas Layanan Kesehatan Gaza Turun Hingga 70 Persen
Sejak akhir September, Israel telah meningkatkan serangannya terhadap Hizbullah, membunuh pemimpinnya Sayyed Hassan Nasrallah dan sejumlah tokoh seniornya.
Setidaknya 3.600 orang telah tewas oleh tembakan Israel, dan 15.400 lainnya terluka sejak bentrokan dimulai tahun lalu, menurut kementerian kesehatan.
Gerakan perlawanan Lebanon telah bersumpah untuk terus melanjutkan operasinya melawan Israel selama rezim Israel melanjutkan perang Gaza, yang sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 44.000 warga Palestina, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak.